Madiun (Antara Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun bekerja sama dengan AN Promosindo menggelar Pekan Raya dalam rangka HUT ke-97 Kota Madiun untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan masyarakat setempat.
Pekan raya yang digelar selama dua minggu lebih tersebut digelar di Alun-Alun Kota Madiun dan diikuti lebih dari 200 peserta pameran dan 200 pedagang kaki lima.
Pekan raya yang digelar selama dua minggu lebih tersebut digelar di Alun-Alun Kota Madiun dan diikuti lebih dari 200 peserta pameran dan 200 pedagang kaki lima.
"Para peserta tersebut berasal dari unsur pemerintah daerah, BUMN, BUMD, UMKM, dan masyarakat umum yang ingin berpartisipasi. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan ekonomi rakyat Kota Madiun dan sekitarnya," ujar Ketua Penyelenggara Pekan Raya dalam rangka HUT ke-97 Kota Madiun, Bagus Ady Marjono.
Menurut dia, hal yang dipamerkan dalam kegiatan tersebut antara lain, pelayanan dari BUMN, BUMD, produk unggulan dari UMKM, dan kerajinan akik.
"Dalam kegiatan ini, kami ingin memfasilitasi warga Kota Madiun dan sekitarnya yang memiliki usaha namun tidak memiliki tempat untuk berjualan. Dengan kemasan pekan raya, diharapkan dapat menarik kunjungan masyarakat sehingga mampu mendongkrak pendapatan UMKM dan perajin," kata dia.
Sementara, Ketua panitia pameran dan kontes batu akik di Pekan Raya HUT Kota Madiun, Yoyok Suharmadi, mengatakan, kegiatan tersebut melibatkan sekitar 78 perajin, pehobi, dan kolektor batu akik dan mulia yang ada di Jawa Timur dan beberapa daerah di Jawa Tengah, Aceh, Bengkulu, dan Ternate.
Sesuai rencana, semua kegiatan pameran dalam pekan raya tersebut akan digelar selama dua minggu, yakni mulai tanggal 29 Mei hingga 16 Juni 2015 mendatang.
Menurut Yoyok, pameran tersebut merupakan ajang bagi para perajin, pehobi, dan kolektor batu akik di wilayah Madiun dan sekitarnya untuk mengenalkan batu mulia agar semakin digemari masyarakat.
"Selain itu, pameran ini juga untuk meningkatkan ekonomi para perajin akik dan mengenalkan potensi batu mulia yang ada di wilayah Jawa Timur," kata dia.
Untuk harga sangat bervariasi, mulai dari Rp50 ribu hingga jutaan Rupiah, tergantung dari jenis dan keindahan batu akik tersebut.
Kurangi Pengangguran
Selain fokus pada kegiatan ekonomi kerakyatan, Pemerintah Kota Madiun juga berkonsentrasi untuk mengurangi pengangguran di wilayah setempat. Salah satunya dengan menggelar Bursa Kerja (Job Fair) tahun 2015.
Bursa kerja tersebut melibatkan lebih dari 30 perusahaan berskala besar dan kecil dengan menyediakan sebanyak 7.977 lowongan yang siap diisi oleh para pencari kerja yang ada. Tentunya yang sesuai dengan kriteria dan kemampuan yang diinginkan masing-masing perusahaan.
"Bursa kerja ini bertujuan untuk mengurangi pengangguran di Kota Madiun. Sasaran utama atau prioritasnya adalah para pencari kerja yang berasal dari Kota Madiun. Namun ada juga pencari kerja dari luar Madiun," ujar Wakil Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto.
Data Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Madiun mencatat, jumlah pencari kerja di daerah setempat hingga pertengahan Mei 2015 mencapai 1.400 orang lebih. Rata-rata mereka adalah berpendidikan SMA dan sarjana.
Kondisi tersebut nantinya masih ditambah dengan jumlah lulusan tingkat SMA tahun ini yang belum tertampung di dunia kerja. Dari seluruh lulusan SMA sederajat setiap tahun sekitar 2.800 anak, yang melanjutkan bekerja rata-rata hanya mencapai 70 persen, sisanya menganggur.
Karena itu, Pemkot Madiun terus berupaya untuk menggelar bursa kerja setiap tahunnya guna membantu para pencari kerja mendapatkan pekerjaan.
"Bursa kerja kali ini merupakan yang ketiga kalinya yang digelar Pemkot Madiun. Mengacu pelaksanaan bursa kerja tahun lalu, banyak warga Kota Madiun dan luar kota Madiun yang tertampung di perusahaan yang terlibat," kata Wakil Wali Kota Madiun, Sugeng.
Sisi lain, upaya yang dilakukan Pemkot Madiun dalam mengurangi pengangguran adalah dengan menarik investor untuk berinvestasi di Kota Madiun. Dengan berinvestasi, para investor akan membangun hotel atau mal di Kota Madiun yang nantinya dapat menyerap tenaga kerja warga setempat untuk operasionalnya.
Hal itu sudah diwujudkan dengan berdirinya hotel-hotel berbintang dan mal di Kota Madiun untuk meningkatkan perekonomian dan investasi kota. Seperti Hotel Aston, Amaris, The Sun Hotel, Sun City Festival, dan masih banyak lagi.
Upaya-upaya tersebut merupakan wujud Pemkot Madiun untuk mengembangkan Kota Madiun menjadi kota yang maju dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. (*)