Ngawi (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi, Jawa Timur, akan menggandeng Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk mengembangkan bidang pertanian dan sumber daya manusia (SDM) guna meningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Jumat, mengatakan, kerja sama tersebut sangat penting, mengingat Kabupaten Ngawi merupakan daerah pertanian. "Karena itu, segala permasalahan di bidang pertanian harus mendapatkan solusi. Kami akan bekerja sama dengan Kemenristekdikti untuk mencarikan solusi dari tiga hal permasalahan yang menjadi fokus, yakni bidang pertanian, peternakan, dan pendidikan tinggi," ujar Bupati Budi Sulistyono, kepada wartawan. Menurut dia, permasalahan tersebut telah dibahas dengan Menristekdikti RI, Muhammad Nasir, dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Ngawi pada Kamis (14/5). "Dalam kunjungan Bapak Menteri kemarin sudah dibahas tentang ketiga fokus masalah tersebut. Hasilnya, Kemenristekdikti RI akan menawarkan tiga programnya untuk mendukung pengembangan pertanian, peternakan, dan pendidikan tinggi di Ngawi," kata Bupati. Menristekdikti RI, Muhammad Nasir, saat berkunjung ke Kabupaten Ngawi, mengatakan, guna mendorong kemajuan di Kabupaten Ngawi, pihaknya menawarkan teknologi terapan yang merupakan hasil pengembangan kemenristek RI dengan lembaga penilitian. Seperti, untuk mendukung swasembada pangan di bidang pertanian, ditawarkan pengembangan benih unggul Sidenuk yang merupakan hasil penelitian Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan). "Dimana, varietas padi Sidenuk memiliki tiga keunggulan, yakni masa tanam singkat, hasil panen banyak hingga 9 ton per hektare, serta tahan hama wereng," kata Menristekdikti, Muhammad Nasir. Kemudian, untuk mendukung swasembada daging, Muhammad Nasir akan menawarkan program inseminasi buatan sperma pejantan Belgian Blue pada sapi betina lokal di kawasan lereng utara Gunung Lawu, termasuk Ngawi. Sehingga bisa menghasilkan sapi blasteran dengan kriteria bibit unggul. "Sebelumnya teknologi tersebut telah diujicobakan pada sapi Bali selama lima tahun dan menghasilkan sapi blasteran dengan bobot luar biasa," kata dia. Sedangkan untuk mengembangan sumber daya manusia, pihaknya mendorong hadirnya universitas negeri di Kabupaten Ngawi. Sebagai tahap awal, Universitas Suryo Ngawi dan Akademi Keperawatan Ngawi akan disiapkan sebagai embrio. Menanggapi hal tersebut, Bupati Ngawi menyatakan kesiapan dan dukungannya terhadap ketiga program tersebut. Diharapkan dalam waktu empat tahun kedepan bisa diwujudkan secara nyata. "Wilayah Ngawi hampir 75 persen merupakan lahan pertanian. Dan sudah sepantasnya ada terobosan guna meningkatkan kesejahteraan petani menuju kedaulatan pangan," katanya. (*)
Ngawi Gandeng Kemenristekdikti Kembangkan Pertanian dan SDM
Jumat, 15 Mei 2015 16:28 WIB