Ponorogo (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo, Jawa Timur, menawarkan solusi kepada warga Desa Pohijo, Kecamatan Sampung, yang rumahnya terancam ambles akibat tanah retak di wilayah setempat dengan ikut bertransmigrasi. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Ponorogo, Sumani, Senin, mengatakan, pihaknya akan mendampingi para korban bencana tanah retak untuk bertrasmigasi ke sejumlah wilayah di luar Jawa, jika mereka bersedia. "Tahun 2016 Ponorogo mendapatkan beberapa kuota untuk transmigarsi. Kami akan menindaklanjuti berupa nota dinas untuk mereka para korban tanah retak ikut transmigrasi," ujar Sumani kepada wartawan. Pihaknya mengaku akan terus memantau permasalahan tersebut dengan pihak-pihak terkait, seperti BPBD dan instansi lainnya. Seperti diketahui, rekahan tanah di Dusun Kangkungan, Desa Pohijo semakin lebar. Rekahan tersebut memanjang sekitar 300 meter dan berada di atas lahan seluas 3 hektare. Rekahan itu mulai terlihat pada akhir Februari lalu. Sesuai data Desa Pohijo, ada tujuh kepala keluarga yang sangat terimbas dengan bencana alam tersebut. Dari tujuh KK, satu di antaranya telah direlokasi, yaitu Slamet yang tinggal seorang diri. Rumah Slamet sudah terbelah dan pertengahan pekan ini sudah dirobohkan warga untuk diambil material kayunya. Namun untuk membangun kembali di lahan lain di tanah keluarga Slamet, masih dibutuhkan bantuan. Sedangkan enam KK lainnya juga ingin pindah karena takut jika sewaktu-waktu rumahnya ambles atau roboh akibat retakan tanah yang semakin luas. Salah satu warga yang rumahnya terancam ambles, Rakimin, mengaku terus dilanda ketakutan bila hujan terjadi. Sebab gerakan tanah sangat terasa. Usai hujan, rekahan pasti semakin lebar. "Rumah saya sudah retak di bagian mana-mana. Bagian depan, belakang, dan samping. Bahkan bagian dapur yang terbuat dari anyaman bambu sudah ambles sebagian. Kalau hujan, gerimis saja, kami sekeluarga langsung mengungsi ke rumah tetangga yang aman," kata Rakimin. Ia menyatakan siap jika segera pindah dari lokasi sekitar retakan tanah, bahkan kalau harus transmigrasi ke luar Jawa, yang penting aman. "Kemana saja manut. Mau ditransmigrasikan ke luar pulau kami mau. Yang penting aman dan ada lahan untuk digarap," katanya. (*)
Pemkab Ponorogo Tawarkan Warga Terdampak Tanah Retak Transmigrasi
Senin, 11 Mei 2015 17:36 WIB