Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, merelokasi korban tanah retak dengan menempati tanah milik warga di desa setempat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro Andik Sudjarwo, Selasa, menjelaskan warga korban tanah retak akan direlokasi menempati tanah milik warga di desa setempat yang dibeli pemdes.
Pemdes, lanjut dia, dalam membeli tanah akan memanfaatkan APBDes dari pos bencana dengan memperoleh persetujuan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
"Warga korban tanah retak bersedia direlokasi menempati tanah milik warga dibandingkan menempati tanah Perhutani. Sekarang pemdes setempat masih memproses pembelian tanah milik warga," kata dia.
Hanya saja, menurut dia, tanah itu bukan milik pribadi warga korban tanah retak, tetapi statusnya tanah kas desa (TKD).
Lebih lanjut ia menjelaskan warga lebih memilih menempati tanah yang dibeli pemdes dibandingkan dengan tanah Perhutani karena tanah miliknya yang sekarang di kawasan tanah retak, masih bisa dimanfaatkan.
Dengan demikian kalau kondisi sudah aman maka warga masih bisa mengelola tanahnya di kawasan tanah retak untuk kegiatan pertanian.
"Kalau menempati tanah Perhutani dengan sistem tukar guling maka warga tidak bisa memanfaatkan tanahnya di kawasan tanah retak," jelasnya.
Ia juga mengatakan pemkab akan memberikan santunan uang kepada korban tanah retak yang jumlahnya 4 KK masing-masing memperoleh Rp4 juta/KK.
"Santunan itu sifatnya membantu korban untuk meringankan dalam proses relokasi," ucapnya menambahkan.
Yang jelas, lanjut dia, warga sudah mulai membongkar bangunan tujuh rumah di kawasan tanah retak, selain mengungsi di rumah familinya yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari lokasi kejadian.
Sesuai hasil pemetaan, lanjut dia, tanah retak di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, yang masuk wilayah kuasa pertambangan Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, rawan terjadi longsor susulan.
"Apabila terjadi hujan deras lokasi tanah setempat masih berpotensi terjadi longsor susulan," tandasnya.
Tanah retak dengan luas sekitar 7,5 hektare yang didahului dengan suara ledakan di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, mengakibatkan 11 jiwa warga yang menempati tujuh rumah harus mengungsi, pada 16 Februari.(*)