Pemred se-ASEAN Rencanakan Pertemuan Puncak di Malaysia
Minggu, 8 Februari 2015 18:49 WIB
Oleh Rangga Pandu Asmara Jingga
Batam, (Antara) - Pemimpin redaksi media massa se-ASEAN merencanakan sebuah pertemuan puncak (summit) di Kuala Lumpur, Malaysia tahun ini, sebagai ajang dialog formal guna mengoptimalkan peran pers bagi kemajuan ASEAN.
"Kami memiliki rencana untuk mengadakan pertemuan puncak ("summit") para Pemred se-ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia tahun ini," kata Direktur Utama Kantor Berita Antara, Saiful Hadi saat berbicara dalam forum dialog Pemred se-ASEAN, bertajuk "The Role of The Media in The ASEAN Community", di sela-sela rangkaian perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2015 di Batam, Kepulauan Riau, Minggu.
Saiful Hadi menyampaikan pertemuan itu rencananya diselenggarakan tiga bulan mendatang. Menurut dia, dalam pertemuan puncak itu para delegasi media se-ASEAN dapat mengirimkan wartawan seniornya untuk berpartisipasi.
"Kita harap partisipasinya bisa lebih besar. Sehingga kita benar-benar dapat mengekspektasikan apa yang akan kita lakukan ke depan," kata dia.
Ketua Forum Pemred Indonesia Nurjaman Mochtar menyampaikan melalui pertemuan puncak di Kuala Lumpur, Malaysia nanti, tidak menutup kemungkinan dihasilkan kesepakatan untuk melembagakan forum pemred se-ASEAN.
Selain itu pertemuan puncak pemred se-ASEAN menurutnya juga bisa saja menyepakati sebuah pemikiran bersama yang dirangkum dalam bentuk aspirasi insan pers ASEAN untuk selanjutnya disampaikan kepada para pemimpin ASEAN.
"Mungkin kapan-kapan bisa saja ada kesepakatan untuk mengumpulkan aspirasi insan pers (untuk disampaikan kepada pemimpin ASEAN). Tapi untuk saat ini kita memulai dasarnya dulu, yaitu membuka ruang diskusi itu," ujar Nurjaman.
Dalam acara dialog Pemred se-ASEAN, bertajuk "The Role of The Media in The ASEAN Community" di Batam, Minggu, hadir sejumlah delegasi insan pers dari negara ASEAN antara lain Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Singapura.
Acara yang masuk dalam rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2015 itu turut dihadiri Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara, serta Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia Dato Sri Ahmad Shabery Cheek. (*)