Situbondo (Antara Jatim) - Nama besar almarhum KH As\'ad Syamsul Arifin, tokoh Nahdlatul Ulama (NU), hingga kini masih memiliki pengaruh kuat dalam peta politik lokal di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Setelah Kiai As\'ad, pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah, meninggal pada 4 Agustus 1990, pengaruh itu kemudian diteruskan oleh puteranya KH Fawaid As\'ad Syamsul Arifin dan KH Kholil As\'ad Syamsul Arifin. KH Kholil adalah pengasuh Pondok Pesantren Walisongo (Mimbaan) dan pengaruh keduanya sempat terpolarisasi karena perbedaan pilihan partai politik. KH Fawaid yang meneruskan kepemimpinan di Pesantren Salafiyah Syafiiyah meninggal pada 9 Maret 2012, dan tongkat kepemimpinan pesantren itu diteruskan oleh kerabatnya, yakni KH Zaim Ibrahimy yang masih cucu dari KH As\'ad. Pada Pilkada Situbondo 2015 (ada kemungkinan ditunda serentak dengan daerah lain pada 2016), pengasuh kiai timur (sebutan untuk pengaruh dari pengasuh Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo) dan kiai barat (KH Kholil) tidak bisa diabaikan. Sekretaris Majelis Pakar DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Situbondo Mahmudi kepada Antara mengakui bahwa jika ingin menang pada pemilihan di wilayah itu harus mendapat restu dan dukungan salah satu atau dari kedua tokoh. \"Peta di Situbondo masih seperti itu. Siapa yang didukung oleh Pondok Pesantren Sukorejo (timur) dan Kiai Kholil (barat) itu yang akan jadi. Tanpa itu sangat sulit. Dulu pernah ada calon yang tidak didukung salah satu dari keduanya, perolehan suaranya sangat sedikit,\" katanya. Ia mengemukakan bahwa dalam perjalanan pilkada langsung, kekuatan tokoh timur dan barat itu bisa berubah. Kadang barat yang menang, namun pada pemilihan berikutnya dukungan timur yang menang. \"Kalau keduanya mendukung satu calon, maka kekuatannya sangat dahsyat, tidak ada yang bisa melawan. Contohnya saat Pak Diaman (Bupati Situbondo tahun 2000-an) terpilih yang didukung oleh timur dan barat,\" tuturnya. Mahmudi mengemukakan bahwa meskipun kini Kiai Zaim netral dan tidak terlibat politik, namun kecenderungan pilihan politiknya pasti akan diikuti oleh para pengikutnya (santri, keluarga santri dan para alumninya). PPP Situbondo yang pernah dipimpin oleh KH Fawaid, pada pilkada kali ini tetap tidak bisa meninggalkan pengaruh tersebut. Hingga kini, kiai timur dan barat belum menunjukkan sinyal arah dukungannya. Namun demikian, PPP sebagai partai terbesar di wilayah itu pasti berupaya merebut pengaruh keduanya untuk mendukung satu calon. PPP diakuinya sudah memiliki tim kurir untuk berkomunikasi dengan KH Kholil. Untuk menjaring calon, PPP Situbondo akan menggelar kovensi, meskipun nantinya si calon terpilih tetap akan dimintakan restu kepada para kiai, khususnya di pesantren Salafiyah Syafiiyah, Sukorejo. \"Pendaftaran konvensi itu akan kami buka pekan depan. Kami mempersilakan para tokoh untuk memanfaatkan momentum ini,\" ucap Mahmudi. Ia menjelaskan bahwa pada konvensi itu, para kandidat yang berminat menggunakan PPP sebagai \"kendaraan\" pada pilkada mendatang akan diminta memaparkan visi dan misinya di hadapan para tokoh dan fungsionaris partai. Setelah para kandidat memaparkan visi dan misinya, yang dilanjutkan dengan uji kelayakan oleh publik, pengurus dan tokoh PPP akan berunding dengan melibatkan pengurus anak cabang (PAC). \"Tidak lupa nanti kami akan memintakan restu kepada para ulama, khususnya Kiai Zaim Ibrahimy, pengasuh Ponpes Salafiyah Syafiiyah. Selain restu, kami juga akan meminta para kandidat itu diistikharohi oleh kiai untuk mendapatkan calon terbaik,\" ujarnya. Mengenai tokoh yang akan diikutkan dalam konvensi, Mahmudi mengemukakan bahwa pihaknya akan melihat rekam jejak seseorang di masa lalu. Jika rekam jejak seseorang kurang bagus, khususnya diindikasikan terlibat korupsi, ia mengatakan akan sangat sulit untuk lolos dalam konvensi. \"Kami ingin mencalonkan tokoh yang rekam jejaknya jelas-jelas bagus atau tidak ada masalah. Walaupun kami menyadari bahwa tidak mungkin mendapatkan yang sempurna. Kami akan memilih yang terbaik dan yang sedikit kekurangannya,\" tukasnya. Ia mengakui bahwa meskipun di permukaan tampak adem ayem, sebetulnya para calon sudah bermunculan, termasuk bupati saat ini Dadang Wigiarto dan Wakilnya Rachmad. Mahmudi mengungkapkan, selain Dadang dan Rahmad, sejumlah tokoh sudah terlihat akan bertarung pada pilkada yang kemungkinan tidak menggunakan sistem paket (bupati dan wabup) itu. Mereka adalah Hadi Wiyono (Rektor Universitas Abdurahman Saleh Situbondo) yang kemungkinan lewat jalur independen, Yoyok Wahyudi (Kepala Dinas PU Situbondo). Fathorrasjid (mantan Ketua DPRD Jatim) yang belum menentukan kendaraan politik. Dadang, kata Mahmudi, hingga kini masih mencari kendaraan dan berupaya mendapatkan dukungan dari Sukorejo, sementara Rahmad kemungkinan besar didukung Gerindra, Golkar dan PKS, meskipun hingga kini belum ada deklarasi. Dadang, katanya, kemungkinan juga akan memilih lewat jalur independen. Ia mengakui bahwa dengan sistem tanpa paket atau hanya memilih calon bupati, maka pilkada kali ini akan diikuti oleh banyak calon. Meskipun belum ada kepastian jadwal pilkada serentak, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Situbondo mulai melakukan sosialisasi pemilihan kepala daerah. \"Kami sudah sosialisasi mengenai garis besar pelaksanaan pilkada. Sosialisasi itu lewat radio dan waktu ada pertemuan dengan para kepala desa,\" tutur komisioner KPU Situbondo Badrus Saleh. Ia mengemukakan bahwa sesuai draf tahapan pilkada yang diterima dari KPU pusat, pada Februari 2015 sebetulnya sudah dimulai pendaftaran para calon. Hanya saja sampai sekarang, hal itu belum bisa dipastikan karena baru berupa draf. Mengenai antusiasme para calon yang akan bertarung dalam pilkada kali ini, Badrus menyebut masih \'adem ayem\'. Hal itu kemungkinan karena para calon dan partai politik masih menunggu kepastian dari UU Pilkada yang dibahas di DPR. \"Mungkin karena sama-sama masih menunggu disahkannya UU Pilkada ini. Ada beberapa partai politik yang sudah mulai datang ke KPU bertanya-tanya mengenai teknis pelaksanaan pilkada tahun ini,\" tambah Badrus. Terhadap utusan sejumlah partai politik itu, KPU hanya menjelaskan secara garis besar mengenai pelaksanaan pilkada. Sementara untuk calon yang akan berangkat dari jalur independen hingga kini belum ada yang datang ke KPU. \"Seperti apapun pelaksanaan pilkada nanti, harapan kami partisipasi masyarakat lebih tinggi dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya, baik pemilu presiden, pemilu legislatif maupun pilkada pada lima tahun yang lalu,\" katanya. Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Situbondo Dadang Wigiarto dengan Rachmad yang dilantik pada 9 September 2010 akan mengakhiri masa jabatannya pada September 2015. Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Situbondo Fathur Rahman berharap kepemimpinan di pemerintahan daerah di wilayahnya tidak hanya seperti yang ada saat ini. \"Pemimpin Situbondo mendatang harus mampu membawa perubahan untuk kemajuan Situbondo, terutama di bidang pendidikan dan ekonomi, termasuk pariwisata. Kalau yang sekarang saya nilai tidak ada hasilnya apa-apa, mungkin saya bohong. Tapi pemimpin ke depan harus lebih baik untuk mengembangkan potensi Situbondo ini,\" katanya. Di bidang pariwisata, ia mengemukakan Situbondo bisa belajar banyak pada Banyuwangi yang kini sudah banyak mendatangkan wisatawan, khususnya mancanegara. \"Saya kira kalau Pemerintah Kabupaten Situbondo memiliki upaya yang kuat, Situbondo juga bisa menggaet banyak wisatawan untuk datang,\" katanya. Di bidang pendidikan ia berharap agar pemerintahan mendatang memperhatikan potensi anak-anak desa agar memiliki semangat menuntut ilmu setingi-tingginya. Ia menilai pemerintah daerah saat ini masih terlalu fokus ke pendidikan di perkotaan. \"Anak-anak di desa itu banyak yang memiliki potensi luar biasa, namun karena banyak hal yang menjadi kendala akhirnya tidak bisa melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi. Itu harus diperhatikan oleh pemerintah daerah,\" katanya.(*)
Berita Terkait
Dekan Unars nilai KPU Situbondo mampu tingkatkan partisipasi pemilih
25 Februari 2025 22:30
Bupati Situbondo berkomitmen jadi pelayan masyarakat yang baik
20 Februari 2025 15:43
KPU Situbondo bubarkan badan "ad hoc" PPK/PPS Pilkada Serentak 2024
27 Januari 2025 17:15
DPRD sebut akhir jabatan Karna Suswandi hingga pelantikan bupati terpilih
15 Januari 2025 13:16
DPRD Situbondo usulkan pengesahan dan pelantikan bupati terpilih ke Kemendagri
10 Januari 2025 17:28
Pasangan Rio-Ulfi ditetapkan sebagai Bupati Situbondo terpilih Pilkada 2024
9 Januari 2025 15:50
"PR" KPU dan Bawaslu Situbondo untuk rekrutmen PPK/Panwascam pemilu mendatang
8 Januari 2025 11:41
Bawaslu Situbondo sebut 37 penyelenggara ad hoc terbukti langgar etik
6 Januari 2025 20:53
