Oleh M Rusman Nunukan (Antara) - Yayasan Peduli Pendidikan Anak Indonesia (YPPAI) menilai, untuk menjaga kelangsungan pendidikan anak-anak tenaga kerja Indonesia di Negeri Sabah, Malaysia, membutuhkan perhatian pemerintah Indonesia. "Kami sebagai lembaga independen yang telah membina anak-anak TKI di (Negeri) Sabah sangat prihatin tidak adanya perhatian pemerintah Indonesia selama ini," kata Ketua Umum YPPAI, Firdaus Gigo Atawuwur, di Nunukan, Kamis. Ia menuturkan, YPPAI telah membina 13 sekolah untuk paket A, dua sekolah untuk paket B dan dua sekolah paket C yang tersebar pada 14 perusahaan di Lahad Datu dan Tawau Malaysia. Namun demikian, katanya, selama ini belum pernah mendapatkan sentuhan atau perhatian dari pemerintah Indonesia. Selama ini, kata dia, hanya mendapatkan bantuan dana dan bentuk lainnya dari perusahaan Malaysia tempat orang tua murid bekerja sedangkan dari pemerintah Indonesia belum pernah. Partisipasi perusahaan Malaysia memberikan dana dan fasilitas lainnya untuk kesejahteraan kepada tenaga guru dan staf pada sekolah binaannya sedangkan buku-buku pelajaran menjadi tanggung jawab YPPAI. Firdaus menyatakan, awal mendirikan sekolah di Negeri Sabah sebagai bentuk keprihatinannya terhadap ribuan anak-anak WNI yang telah memasuki usia sekolah tetapi belum mendapatkan pendidikan layaknya di Indonesia. Oleh karena itu, berkat kerja sama dan komunikasi yang dijalin dengan pemerintah Malaysia akhirnya memberikan kemudahan mendirikan sekolah bagi anak-anak Indonesia tanpa campur tangan pemerintah Indonesia. Ia menyayangkan sikap aparat do kantor perwakilan Indonesia di Tawau, Malaysia, yang tidak mengakui keberadaan sekolah binaan YPPAI. Namun, menurut dia, hal itu tidak menjadi penghalang untuk melanjutkan niatnya memanusiakan anak-anak TKI di negeri jiran. "Mudah-mudahan pemerintahan Jokowi-JK ini dapat memperhatikan pendidikan anak-anak TKI di Sabah karena selama ini belum pernah ada perhatian ataupun bantuan," kata Firdaus.(*)
YPPAI: Anak TKI di Sabah Butuh Perhatian
Kamis, 18 Desember 2014 16:09 WIB