Nasib FPI Tulungagung Diputuskan Pekan Depan
Jumat, 7 November 2014 17:34 WIB
Tulungagung (Antara Jatim) - Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo berjanji untuk segera memutuskan nasib organisasi berhaluan garis keras, Front Pembela Islam (FPI), maksimal pekan depan setelah pihaknya berkoordinasi dengan instansi terkait.
"Senin (10/11) kami bersama instansi terkait akan membahas persoalan FPI ini. Surat dari DPRD sudah masuk, demikian pula masukan dari pihak kepolisian," kata Syahri Mulyo usai mengikuti ritual jamasan tombak pusaka Kanjeng Kiai Upas di Dalem Kanjengan, Tulungagung, Jatim, Jumat.
Selain mengkaji persoalan FPI yang menjadi polemik di tengah masyarakat, Syahri mengisyaratkan pihaknya juga akan membahas sejumlah persoalan berdampak sosial lain yang berdampak terhadap stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.
Beberapa isu yang sudah pasti menjadi sorotan Pemerintah Daerah Tulungagung antara lain masalah penutupan kafe dan tempat hiburan malam yang sampai saat ini masih berlangsung, serta penutupan sejumlah area pertambangan.
"Semua yang berdampak kamtibmas akan kami bahas, karena pasti ada dampak sosial-ekonominya yang harus segera diantisipasi," tandasnya.
Khusus menyangkut FPI, lanjut Syahri, ia menegaskan organisasi Islam berhaluan kanan tersebut sampai detik ini belum terdaftar di Badan Kesatuan Kebangsaan Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas).
Fakta tersebut menjadi acuan bagi pemerintah daerah, bahwa organisasi FPI di Tulungagung masih berstatus ilegal, sekalipun telah memiliki struktur kelembagaan serta pernah sekali melakukan kegiatan "halaqah" (seminar) tentang pemahaman Ahlusunnah Wal Jamaah.
"Sampai hari ini hitam-putihnya tidak ada, formalnya tidak ada, sehingga FPI secara legal formal ilegal (di Tulungagung)," tegasnya.
FPI Tulungagung menunjukkan eksistensi perdananya pada 28 Oktober 2014, dengan menggelar seminar Aswaja dan menghadirkan sejumlah tokoh FPI Jatim dan pusat, termasuk imam besar mereka, Mohammad Habib Rizieq.
Meski tidak dideklarasikan secara langsung, dalam forum seminar tersebut sejumlah wartawan mendapati surat edaran berisi surat keputusan (SK) pengangkatan struktur pengurus FPI Tulungagung yang ditandatangani langsung oleh Habib Rizieq.
Serangkaian aksi sempat mewarnai kehadiran organisasi yang dikenal berhaluan keras dan kerap menggunakan pendekatan kekerasan tersebut. (*)