Oleh Bambang Sutopo Hadi Jayapura (Antara) - Inklusivitas perlu dikembangkan di Indonesia untuk mencegah terjadinya konflik antarmasyarakat, kata Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Edy Suandi Hamid. "Pengembangan inklusivitas akan melahirkan sikap saling pengertian dan harmoni di antara masyarakat Indonesia yang memiliki keragaman suku, agama, budaya, ras, dan golongan," katanya di Jayapura, Sabtu. Pada pidato ilmiah wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (Stikom) Muhammadiyah Jayapura, ia mengatakan pengembangan inklusivitas juga dapat menghindarkan munculnya gerakan-gerakan radikal yang bisa menimbulkan instabilitas berkepanjangan dan merugikan bangsa ini. Menurut dia, pola pikir inklusivitas akan mempermudah pemahaman dan penerimaan terhadap pluralisme yang ada di Indonesia, yang wilayahnya sangat besar dan penuh dengan keragaman suku, agama, budaya, ras maupun golongan. "Oleh karena itu, inklusivitas dan pluralisme perlu dikembangkan terutama dalam pendidikan di Indonesia," kata mantan rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu. (*)
Berita Terkait

PCU panen juara di kejuaraan kreativitas nasional APTISI VII Jatim
9 Januari 2024 21:37

Mahasiswa UK Petra borong juara di "LO Kreatif 2022"
30 November 2022 18:51

Menhan dorong perguruan tinggi di Indonesia masuk revolusi STEM
3 Juli 2022 06:33

APTISI gandeng InfraDigital bahas persoalan PJJ di masa pandemi
14 September 2020 03:16

Pemprov gandeng PTS tekan angka COVID-19 di Jatim
13 Juli 2020 17:09

Aptisi Jatim salurkan bantuan ke Kota Malang untuk cegah COVID-19
30 Maret 2020 19:18

Mensesneg minta PTS turut pecahkan masalah sosial
16 Maret 2019 19:00

Rektor: ITS Tak Akan Kurangi Kuota Maba
12 Desember 2017 18:13