Surabaya (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Kristen Petra memborong juara dalam ajang Lomba Nasional Kreativitas Mahasiswa atau biasa disebut LO Kreatif 2022 yang digelar Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah VII Jawa Timur.
Ketua Visual Communication Design UK Petra, Dr. Listia Natadjaja, di Surabaya, Rabu, mengatakan pada lomba bertema "Mewujudkan Inovasi Kreatif Anak Bangsa untuk Merdeka Belajar", mahasiswa membawa pulang delapan juara dari berbagai kategori yang ada.
Terdapat 10 kategori lomba, yaitu Aplikasi Web/ Mobile, Video Pendek, Desain Poster, Ide Bisnis, Fotografi, Tik Tok, Unjuk Talenta, Desain UI/ UX, Animasi dan Komik. UK Petra berhasil menjadi juara untuk kategori video pendek, TikTok, Poster dan Komik.
"Sebuah prestasi yang sangat membahagiakan. Para mahasiswa UK Petra bisa membuktikan sebagai mahasiswa yang aktif, kreatif dan berprestasi bersaing dengan mahasiswa lainnya dari seluruh Indonesia. Bahkan UK Petra mendapatkan penghargaan peserta dengan jumlah tim peserta terbanyak," ujarnya.
Para mahasiswa UK Petra yang berhasil menjadi pemenang ini berasal dari tiga program yaitu Visual Communication Design, Business Management dan International Business Management.
Tim Bodatz yang beranggotakan Johanes Yudi Prihadi (Business Management-2019), Jerico Sasmita Adi (International Business Management-2020) dan Nicholas Jason Santoso (Visual Communication Design-2019) menjadi juara 1 kategori Video Pendek
"Selamanya Merdeka" itulah judul video pendek yang berdurasi 5 menit.
"Sesuai dengan tema, kami ingin membawa pengertian pada para penonton bahwa pandangan tiap orang termasuk mahasiswa tentang arti merdeka itu berbeda-beda. Akan tetapi yang jelas jika ingin merdeka ya harus bergerak. Mulai dari diri sendiri," kata Johanes.
Tim SEGO yang beranggotakan Shinta Velinda Lukito (Visual Communication Design-2020), Gabriella Kova Lucetta (Visual Communication Design-2020), dan Jovita Ivana (Visual Communication Design-2020), menjadi juara 1 kategori TikTok dengan mengangkat tentang kesetaraan gender dalam bidang Pendidikan.
Menurut Shinta, perempuan masih dianggap tidak perlu menggapai pendidikan setinggi-tingginya jika hanya berkarya di rumah saja.
"Padahal menurut penelitian ahli dari University of Washington, kecerdasan anak menurun dari ibunya. Jika ibunya pintar, maka kemungkinan besar anaknya juga pintar. Jadi pesannya agar para perempuan itu jangan takut menempuh pendidikan tinggi," ujar Shinta.
Berjudul "Mama", TikTok ini berdurasi kurang lebih 1 menit 33 detik. Dengan menambahkan tagline di akhir yang berbunyi "Makane dadi wedok kudu sekolah tinggi-tinggi ben iso sat set sat set".
Sementara itu, Tim Ask Ask yang beranggotakan Kezia Gracella (Visual Communication Design-2020) dan Gwyneth Charlize (Visual Communication Design-2020) menjadi juara 3 kategori TikTok karena membuat konten dari generasi yang berbeda yaitu antara Alpha dan Beta di masing-masing gender.
Berjudul "AskAsk with GwynKez", tim ini membuat konten berdasarkan pengalaman dan pandangan akan ketidaksetaraan gender.
Sementara juara 1 kategori Poster diraih oleh Tim Satorii yang beranggotakan Spencer Wijaya (Visual Communication Design-2020) dan Yanto Honandar (Visual Communication Design-2020) ini tergelitik dengan salah satu fasilitas pemerintah dalam dunia pendidikan yaitu Kartu Indonesia Pintar (KIP).
"Fasilitas sebagai solusi mengatasi putus sekolah di jenjang pendidikan lebih tinggi karena masalah ekonomi ini," kata Spencer.
Adapun juara 1 kategori Komik diraih tim Reality. Mengangkat konsep "butterfly effect", tim yang beranggotakan Devano Audrey Shaquille (Visual Communication Design-2020), Justine Lea (Visual Communication Design-2020), Hastowo Handiyo (Visual Communication Design-2020) berhasil memikat juri.
Komik ini ingin menyampaikan bahwa setiap kejadian kecil yg terjadi bisa memiliki dampak raksasa di masa depan. Sangat penting untuk memahami bahwa belajar harus sesuai dengan passion. (*)