PWU Jatim Optimistis Capai Aset Rp1 Triliun
Selasa, 21 Oktober 2014 19:47 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Panca Wira Usaha Jatim optimistis mencapai aset senilai Rp1 triliun pada tahun 2015, karena siap menjalin kerja sama bisnis dengan beberapa perusahaan.
"Kalau saat ini aset kami baru mencapai Rp500 miliar," kata Direktur Utama PWU Jatim, Arif Afandi, di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, strategi bisnisnya pada tahun 2015 diwujudkan melalui kerja sama dengan Rajawali Nusantara Indonesia untuk memproduksi produk air minum dalam kemasan.
"Ekspansi lainnya dengan menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni Waskita Karya. Upaya tersebut direalisasikan untuk mendirikan apartemen di Kota Malang," ujarnya.
Ia meyakini, dengan menggandeng sejumlah perusahaan BUMN tersebut diharapkan bisa meningkatkan performa perusahaan. Salah satunya untuk menaikkan aset perusahaan pada tahun depan.
"Selain itu, kami tidak hanya menggandeng perusahaan-perusahaan besar. Tapi memanfaatkan aset yang kami miliki untuk pengembangan bisnis ke depan," katanya.
Ia mengemukakan, sampai sekarang aset yang dimiliki PWU Jatim sangat banyak. Meski begitu pihaknya tidak menjelaskan secara detail bagaimana pola kerja sama dengan RNI untuk produksi air minum dalam kemasan (AMDK).
"Sampai sekarang, kami sedang menyiapkan instalasi mesin agar proses produksi pada awal 2015 sudah bisa dimulai," katanya.
Ia menambahkan, bentuk kerja sama produksi AMDK tersebut diterapkan dengan pihak PWU Jatim hanya menyediakan lahan sedangkan dari pihak RNI sebagai instrumen produksi sekaligus
distribusi.
"Apalagi RNI juga memiliki jaringan toko ritel modern yaitu Rajawali Mart. Ke depan hasil produksi bisa didistribusikan pihak RNI," katanya.
Meski begitu, sebut dia, hingga kini pihaknya tidak menjelaskan komposisi saham keduanya. Selain itu termasuk pola kerja sama dengan Waskita Karya dan kini baru memasuki tahap kajian studi kelaiakan pembangunan apartemen di Malang.
"Kami membangun hunian itu di sekitar kawasan kampus dan saat ini sedang dalam feasibility study (FS). Kalau FS selesai, baru kami umumkan lokasi dan teknisnya lebih rinci," katanya.
Untuk pemanfaatan aset lainnya, lanjut dia, pembangunan gudang di kawasan Karangpilang, Gresik. Ke depan, gudang tersebut akan disewakan kepada pihak ketiga dan kini perusahaan daerah itu telah memiliki nama pengusaha swasta yang berminat menjadi penyewa gudang seluas lima hektare itu. (*)