Pemilu - KPU Bojonegoro Lakukan Rekapitulasi 19 April
Rabu, 16 April 2014 13:53 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - KPU Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, akan melakukan rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2014 hasil rekapitulasi panitia pemilihan kecamatan (PPK) pada 19 April dengan mengundang semua parpol peserta pemilu, panwaslu juga pihak terkait lainnya.
"Sejauh ini tidak ada laporan masuk ada permasalahan dalam rekapitulasi perolehan suara di PPK," kata Ketua KPU Bojonegoro Mundzar Fahman, Rabu.
Bahkan, katanya, sejumlah PPK sudah menyelesaikan rekapitulasi perolehan suara dan menyerahkan hasilnya ke KPU sejak sehari lalu.
"PPK diberi batas terakhir menyerahkan hasil rekapitulasi perolehan suara Jumat (17/4)," kata anggota KPU lainnya, Setyo Wahono.
Sesuai data di KPU setempat, PPK yang sudah menyerahkan hasil rekapitupasi perolehan suara yaitu PPK Kecamatan Purwosari, Padangan, Malo, Kanor, Sekar, Kepohbaru, Gayam, Kapas, Ngasem, Kasiman, Temayang, Balen dan Dander.
Sementara ini, sebanyak 15 PPK masih melakukan rekapitulasi perolehan suara, di antaranya, PPK Kecamatan Kota, baru melakukan rekapitulasi perolehan suara sehari lalu karena menunggu hasil coblosan ulang di enam tempat pemungutan suara (TPS) yang bermasalah.
Ketua Panwaslu Bojonegoro Mustofirin menjelaskan pihaknya hari ini mengelar rapat koordinasi dengan 28 panwascam untuk melakukan validasi perolehan suara pemilu 2014.
"Kami akan mencocokkan perolehan suara dari data di formulir model C dengan formulir model D yang disusun PPS di desa," jelasnya.
Ia mengaku banyak menemukan perbedaan jumlah perolehan suara antara data yang ada di formulir model C dengan data di formulir model D.
Selain itu, lanjutnya, juga ada data rekapitulasi perolehan suara Kelurahan Sumbang, Kecamatan Kota, yang diketik tanpa tanda tangan PPS dan saksi parpol.
"Kesalahan dalam memasukkan data hampir merata terjadi di semua PPK," ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan pihaknya akan merekomendasi rekapitulasi ulang perolehan suara kalau ada perbedaan data perolehan suara antara data formulir model C dan D.
"Kami kurang tahu apakah ketidak sesuaian data tersebut disengaja atau kelalaian PPS," ucapnya.(*)