Truk Pengangkut Pasir Mulai Beraktivitas ke Dam Lahar Kelud
Senin, 17 Februari 2014 11:40 WIB
Blitar (Antara) - Truk-truk pengangkut pasir, Senin, sudah kembali beraktivitas masuk ke hulu menyusuri aliran sungai di atas dam bendung waduk lahar di selatan Gunung Kelud di daerah berbahaya Sumber Agung-Kotes, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Dari pemantauan Antara, truk-truk ukuran sedang itu oleh para pengemudinya kembali dioperasikan masuk ke atas dam waduk bendung lahar seperti di Kali Putih, Sumber Agung, hingga ke hulu arah utara menuju Gunung Kelud.
"Kami sopir truk pengangkut pasir sudah beroperasi menyusuri Kali Putih sejak Sabtu (15/2). Hanya untuk beberapa saat menaikkan pasir melibatkan dua-tiga orang dan segera meluncur ke bawah, naik ke jalan beraspal," ujar seorang pengemudi truk pengangkut pasir di atas dam bendung waduk lahar Kali Putih di Sumber Agung.
Para pengemudi truk pengangkut pasir mengaku tidak terlalu khawatir terjadi bencana lahar dingin, mengingat hujan abu, pasir dan kerikil yang ke arah selatan Gunung Kelud hanya sedikit, dan terlihat menutup lereng gunung dengan ketinggian 1.731 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu.
Selain itu, jika terjadi hujan sejak dari hulu, seperti pada Sabtu-Minggu (15-16/2), para pengemudi truk segera menjalankan kendaraannya ke arah jalan beraspal dan meninggalkan daerah berbahaya tersebut.
Teguh Waluyo, seorang warga setempat, menganalogikan hujan abu dan pasir hanya terjadi di sekitar lereng selatan gunung itu dan masih terhalang oleh Gunung Gedang. Dengan demikian aliran lahar dingin jika terjadi tidak serta-merta masuk ke Kali putih hingga menimbulkan banjir-bandang menuju dam waduk di Sumber Agung.
Sementara itu sekolah-sekolah di daerah berbahaya radius 5-15 kilometer selatan Gunung Kelud seperti di dusun Kruwuk/Sukomulyo, Desa Gadungan, Ngaringan, hingga Sukosewu, Kotes dan Sumber Agung, Kecamatan Gandusari, Senin juga sudah kembali beroperasi mengadakan kegiatan belajar-mengajar karena kondisinya dinilai aman.
Dari pemantauan, kondisi Kali Putih, salah satu sungai yang menjadi jalan lahar Gunung Kelud, hingga dam lahar Sumber Agung tersebut aliran airnya terlihat cukup kecil. Bahkan lebih banyak dasar sungai dan waduk dam yang kering tanpa air.
Di beberapa tempat dasar sungai/waduk dam itu terlihat membentuk gundukan pasir-batu dan ditumbuhi rumput serta semak belukar hingga bisa menghalangi pandangan terhadap orang yang berada di sebelahnya.
Para petani juga terlihat sudah kembali melakukan aktivitas seperti biasa di sawah yang berada di kanan-kiri aliran Kali Putih maupun di seputar waduk dam lahar Sumber Agung tersebut.
Demikian pula rumah-rumah penduduk daerah setempat yang sempat sepi, sebagian ditinggal mengungsi, telah kembali ramai dengan berbagai aktivitas para penghuninya, termasuk yang membuka toko/warung. (*)