Intiland Percepat Pembangunan Proyek Properti di Surabaya
Rabu, 5 Februari 2014 20:11 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Perusahaan pengembang properti PT Intiland Development Tbk mempercepat pembangunan sejumlah proyek properti baru di Surabaya pada tahun ini guna mengantisipasi meningkatnya permintaan pasar di wilayah setempat.
Wakil Presiden Direktur PT Intiland Development Sinarto Dharmawan di Surabaya, Rabu, menjelaskan ada dua proyek properti besar yang akan mulai dikerjakan pada tahun 2014, yakni kawasan pusat bisnis terpadu Praxis dan Spazio Tower.
"Kami melakukan upaya percepatan pembangunan proyek-proyek baru untuk memenuhi kebutuhan terhadap produk properti yang makin besar dan beragam. Rencananya triwulan kedua tahun ini sudah mulai dikerjakan dan dijadwalkan selesai dalam tiga tahun," katanya didampingi Direktur Pemasaran PT Intiland Grande, Harto Laksono.
Proyek Praxis yang dilengkapi hotel, ballroom, apartemen, dan perkantoran di pusat Kota Surabaya diperkirakan menelan investasi hampir Rp1 triliun, sementara untuk proyek Spazio Tower berkisar Rp600 miliar--Rp700 miliar.
Kendati belum dibangun, sekitar 60 persen dari total 248 unit apartemen di kawasan bisnis terpadu Praxis sudah terjual sejak dipasarkan pada pertengahan 2013, sementara untuk perkantoran terjual 41 unit dari total 64 unit yang dibangun.
"Tahun ini, ada kenaikan harga sekitar Rp7 juta hingga Rp8 juta per meter persegi untuk unit apartemen dan perkantoran," tambah Direktur Pemasaran PT Intiland Grande (anak usaha Intiland pengembang Praxis) Harto Laksono.
Lebih lanjut, Sinarto Dharmawan menambahkan bahwa pasar properti di Surabaya pada tahun 2014 masih sangat prospektif kendati ada sebagian kalangan yang menyebut perekonomian tahun ini bakal sulit karena adanya agenda politik Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI.
"Kami sudah melakukan survei, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di beberapa negara mengenai konsep pembangunan properti, khususnya kawasan bisnis terpadu. Prinsipnya, bagaimana melakukan inovasi dan menciptakan pasar dengan memberi nilai tambah kepada konsumen," katanya.
Selain proyek baru, Intiland juga berencana mengembangkan beberapa proyek yang sudah dibangun di Surabaya, antara lain pengembangan klaster perumahan Graha Natura, apartemen Sumatra 36 yang dijadwalkan selesai tahun ini, dan penambahan fasilitas di National Hospital.
Dalam laporan kinerja perusahaan selama 2013, proyek Praxis sebagai pengembangan "mixed-use" terbaru di Surabaya berhasil memberikan kontribusi penjualan sebesar Rp199,63 miliar atau sekitar 7,87 persen dari total penjualan perseroan yang mencapai Rp2,53 triliun.
Selain Praxis, pengembangan kawasan industri "Ngoro Industrial Park" (NIP) yang dilakukan Intiland di Jatim menyumbang penjualan Rp259,65 miliar atau 10,23 persen.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengungkapkan bahwa pencapaian "marketing sales" pada tahun 2013 mengalami peningkatan sekitar 53,3 persen dibanding 2012 yang hanya Rp1,65 triliun.
"Kenaikan penjualan itu didorong oleh momentum peluncuran beberapa proyek baru. Faktor lainnya adalah tren meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap produk properti, baik segmen hunian, kantor, maupun kawasan industri. Tidak hanya untuk kepentingan bisnis, tetapi juga investasi," ujarnya. (*)