Nganjuk (Antara Jatim) - Ratusan guru honorer di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mendatangi kantor pemerintah daerah setempat, menuntut pencarian gaji yang sampai saat ini masih tertunda. "Sudah menjadi keputusan bersama. Hak kami harus diberikan untuk gaji Desember 2013 dan Januari 2014," kata koordinator aksi Gianto ditemui di Pendopo Nganjuk, Rabu. Pihaknya menyatakan protes dengan kebijakan pemerintah daerah yang dinilai tidak cepat, mengingat gaji para guru yang masuk dalam tenaga honorer K1 tidak juga diberikan. Padahal, terdapat ribuan tenaga honorer yang membutuhkan gaji tersebut untuk keperluan sehari-hari serta keperluan operasional mereka, di antaranya mengajar. Sementara itu, Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Nganjuk Masduqi mengatakan pembayaran gaji para tenaga honorer K1 memang telat dibayarkan, karena pembahasan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2014 masih belum selesai. Pihaknya juga tidak bisa memberikan dana talangan untuk pembayaran gaji tersebut. Sesuai dengan mekanisme, dana talangan bisa dibayarkan untuk kegiatan rutin, sementara pemberian gaji masuk dalam kegiatan. "Jika APBD belum diperdakan, belum bisa keluarkan dana," katanya. Pihaknya juga mempersilahkan jika para guru berencana mogok belajar. Namun, pemda tidak bisa berbuat banyak, dan hanya menunggu sampai pembahasan APBD tuntas. Ia juga menjelaskan, pembayaran gaji para guru itu memang dilakukan di akhir bulan setelah bekerja, yaitu gaji Desember dibayar Januari, sementara Februari akan dibayar awal Maret. Di Kabupaten Nganjuk, terdapat 1.307 guru yang masuk dalam K1. Mereka mendapatkan tunjangan sejumlah Rp530 ribu per bulan dan selama dua bulan, yaitu Desember 2013 dan Januari 2013 tunjangan mereka belum dibayarkan. (*)
Guru Honorer di Nganjuk Tuntut Pencairan Gaji
Rabu, 5 Februari 2014 19:03 WIB