SAR Bojonegoro Teruskan Cari Korban Bengawan Solo
Kamis, 12 Desember 2013 9:27 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Tim SAR gabungan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), Kamis, meneruskan pencarian korban tenggelam di Bengawan Solo di Desa Payaman, Kecamatan Ngraho, Mustain (3,2).
"Pencarian korban tenggelam Mustain berhenti pada malam hari disebabkan terkendala penerangan. Tapi pagi tadi dilanjutkan kembali," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bojonegoro MZ. Budi Moelyono.
Ia menjelaskan tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI/Polri, juga elemen masyarakat lainnya dengan jumlah 19 personel dalam melakukan pencarian korban memanfaatkan dua perahu karet dengan lokasi pencarian di sekitar lokasi kejadian juga di daerah hilirnya.
"Pencarian korban juga dibantu masyarakat di sekitar lokasi kejadian," katanya, menegaskan.
Menurut dia, pencarian korban tenggelam akan dilaksanakan selama tiga hari sejak korban Mustain dilaporkan tenggelam, Selasa (10/12).
"Kalau memang dalam tiga hari korban tidak ditemukan maka tim SAR menghentikan pencarian korban," ujarnya.
Sesuai laporan yang diterima BPBD, Mustain tenggelam di Bengawan Solo di desa setempat ketika sedang bermain-main dengan dua temannya di atas perahu yang diparkir di tepi Bengawan Solo dengan ditunggui kakeknya.
Ketika bermain-main di atas perahu itu, diperkirakan Mustain masuk ke Bengawan Solo, tapi kakeknya yang berada di daratan tidak tahu.
Mengenai kondisi Bengawan Solo, ia menjelaskanketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro yang semula sempat mencapai 13,00 meter (siaga I) akibat banjir kiriman dari daerah Madiun dan sekitarnya berangsur-angsur surut.
"Air Bengawan Solo pagi ini sudah surut dibawah siaga banjir," ucapnya.
Meski demikian, katanya, kewaspadaan menghadapi ancaman banjir luapan sungai terpanjang di Jawa juga anak sungainya dilakukan dengan mendirikan Pusat Pengendalian Operasi yang melibatkan instansi terkait.
"Posko Pusat Pengendalian Operasi di kantor di BPBD sudah berjalan sejak sehari lalu dengan tugas melakukan pemantauan terjadinya ancaman bencana," katanya, menegaskan.
Ia mengimbau masyarakat di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo di daerahnya meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan sebagai usaha menghindari jatuhnya korban.
"Paling tidak menghindar bermain-main di Bengawan Solo dan anak sungainya, sebab airnya deras," katanya. (*)