IKPAN Cetak 600 Kader Anti Narkoba Jatim
Senin, 25 November 2013 17:22 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Ikatan Kader Penyuluh Antinarkoba Jawa Timur mencetak 600 kader antinarkoba di 10 perguruan tinggi se-Jatim dalam waktu satu bulan.
Ketua Ikatan Kader Penyuluh Antinarkoba (IKPAN) Jatim Siti Nasyi'ah, Senin, mengatakan pihaknya bangga dengan kualitas kader antinarkoba yang dihasilkan IKPAN pada 2013.
"Luar biasa, mereka kritis dan cerdas dalam menyikapi permasalahan yang timbul. Saya bangga punya kader seperti ini," katanya.
Sebanyak 600 kader itu tersebar di 10 perguruan tinggi di Jawa Timur meliputi Unipa PGRI Adhi Buana, Universitas dr. Soetomo (Unitomo), Universitas Airlangga (Unair), UIN Sunan Ampel, Universitas Brawijaya (UB), Universitas Muhammadiyah Malang dan UIN Malang, STAIN Jember, UNEJ dan Universitas Trunojoyo Madura.
"Masing-masing perguruan tinggi diambil 60 mahasiswa dari semester pertama hingga maksimal semester 5. Tentu saja, para delegasi mahasiswa adalah yang memiliki kriteria penilaian unggulan dari masing-masing fakultasnya," katanya.
Hal ini terbukti saat memasuki materi fokus grup discution (FGD) hampir semua peserta aktif melontarkan pertanyaan kritis dari materi yang diterima.
Selama tiga hari, kata dia, para kader diberi berbagai materi tentang narkoba, di antaranya bahaya narkoba dan implementasi hukumnya, UU 35/2009 tentang Narkoba, Inpres 12/2012 tentang kebijakan strategi Nasional (Jaktranas) pemberantasan dan pencegahan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba (P4GN), dan public speaking.
"Selain itu, kader juga diberi informasi adanya IPWL (institusi penerima wajib lapor)," katanya.
Ia mengatakan kader penyuluh yang tergabung dalam IKPAN itu tugas utamanya adalah pencegahan di lingkungan masing-masing. "IKPAN dibentuk BNN sebagai mitra atau kepanjangan tangan di lapangan dalam bidang pencegahan narkoba," katanya.
Terkait dengan IPWL, tiap kader diberikan bekal untuk melakukan pendekatan-pendekatan persuasif terhadap adanya fasilitas rehabilitasi terhadap pengguna atau pemakai narkoba yang ingin sembuh sebab BNN menyiapkan fasilitas ini secara cuma-cuma.(*)