Mahasiswa UB Desak Pembangunan Kampus di Kediri

Kediri (Antara Jatim) - Puluhan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) di Kediri, Jumat unjuk rasa di kantor DPRD setempat, meminta anggota DPRD merealisasikan rencana pembangunan kampus UB di daerah ini. Massa juga membawa berbagai macam spanduk yang isinya tuntutan agar DPRD mempunyai kepekaaan, membantu merealisasikan dan bukan justru mempersulit rencana pembangunan. Sebab, selama ini yang menjadi korban adalah mahasiswa. Kegiatan belajar mengajar sudah terealisasi, tapi untuk gedung masih belum sesuai dengan standar dan masih menyewa. Selain meminta DPRD tanggap, mereka juga meminta Wali Kota untuk segera mengizinkan rencana pembangunan kampus. Beberap tulisan spanduk itu di antaranya "Wali Kota seharusnya merakyat", serta tulisan permintaan audiensi pada 25 November 2013. Koordinator aksi Wirid mengatakan sudah pernah melakukan audiensi dengan pimpinan DPRD Kota Kediri. Dalam rapat tersebut, pimpinan beralasan harus ada persetujuan di atasnya, seperti Gubernur Jatim, Dikti, bahkan dari BPK. Namun sampai saat ini belum ada tanggapan lebih lanjut. "Kami ingin pembangunan segera direalisasi, ditandatangai surat hibah oleh DPRD," katanya. Ia mengatakan, kegiatan belajar mengajar sudah berlangsung sejak tiga tahun ini. Saat ini sudah angkatan ketiga, dan masih terkendala fasilitas. "Di tahun ketiga ini sudah sesak, volume sudah penuh, jadi imbasnya pada pengaturan jadwal," ucap mahasiswa jurusan hukum ini. Mahasiswa sempat melakukan dialog dengan anggota DPRD, namun masih belum ada jawaban yang memuaskan, sehingga mereka mengancam akan unjuk rasa dengan jumlah massa yang lebih besar. Mereka tetap mendesak, pemerintah segera merealisasikan rencana pembangunan kampus Unibraw. Mereka akhirnya membubarkan diri dengan tertib dan tetap mendapatkan kawalan dari petugas Polres Kediri Kota. (*)