Tim Gabungan Teliti Semburan Minyak Bojonegoro
Senin, 18 November 2013 10:42 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Tim gabungan Kepolisian Resor (Polres) dan Pemkab Bojonegoro, Jatim, meneliti semburan minyak (flowing) di sumur pengeboran baru yang dikerjakan PT Spektra Abadi Mukti di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Minggu (17/11).
"Tim gabungan yang dipimpin Asisten II Sekretaris Daerah (Sekda) Yuli Setyono hari ini turun meneliti di lokasi kejadian untuk melihat sejauh mana dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat semburan minyak di daerah setempat," kata Kepala Kantor Satpol PP Pemkab Bojonegoro Kusbiyanto, Senin.
Kusbiyanto mengaku belum bisa menentukan apakah PT Spektra Abadi Mukti akan diproses secara hukum dengan alasan telah melakukan pencemaran lingkungan.
"Kita belum tahu apakah akan memproses PT Spektra Abadi Mukti secara hukum. Yang jelas saat ini jajaran pemkab juga sedang menggelar rapat membahas terjadinya semburan minyak itu," jelasnya.
Kusbiyanto, sebelumnya menjelaskan material yang keluar dari semburan sumur minyak berwarna coklat dengan ketinggian sekitar 70 meter, di antaranya, minyak, air dan zat lainnya.
"Dampak terjadinya semburan mengakibatkan rusaknya lingkungan di sekitarnya, bahkan berbahaya sebab mudah terbakar," katanya, menegaskan.
Dari keterangan yang diperoleh, PT. Spektra Abadi Mukti yang melakukan pengeboran sumur minyak baru di lapangan sumur minyak peninggalan Belanda dengan kedalaman sekitar 400 meter rampung sejak sepekan lalu.
Menurut Ketua KUD Sumber Pangan Kecamatan Kedewan Sugeng Priyanto, semburan liar terjadi ketika sumur minyak itu mulai ditimba, Minggu (17/11) sekitar pukul 10.00 WIB.
"Kemungkinan terjadinya semburan liar disebabkan ada alat yang menahan tekanan dari dalam belum terpasang," jelasnya.
Dimintai konfirmasi, Sekretaris KUD Sumber Pangan Kecamatan Kedewan Martahan menjelaskan semburan sumur minyak dengan kode 67 D yang pengeborannya dilakukan PT. Spektra Abadi Mukti bekerja sama dengan KUD Sumber Pangan sudah berhenti Senin sekitar pukul 02.00 WIB.
"Material yang keluar lebih banyak airnya dibandingkan dengan minyaknya," jelasnya.
Ditanya mengenai dampak semburan, ia mengatakan tidak berbahaya, sebab minyak mentah yang keluar sudah dipisahkan dengan air.
"Tapi saya tidak tahu persis berapa minyak mentah yang berhasil dikumpulkan," ujarnya. (*)