Satpol PP Gresik Razia Prostitusi
Selasa, 12 November 2013 17:43 WIB
Gresik (Antara Jatim) - Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menggelar razia sejumlah lokasi prostitusi terselubung untuk mengantisipasi perpindahan para pekerja seks komersial Kota Surabaya ke daerah ini.
Kepala Satpol PP Gresik, Darmawan, Selasa mengatakan, setelah Pemkot Surabaya mendeklarasikan diri sebagai kota bebas prostitusi dengan menutup tiga lokalisasi yakni Tambakasri, Klakah Rejo, dan Dupak Bangunsari, ditengarai sejumlah PSK pindah ke kota terdekat dengan Surabaya, seperti Kabupaten Gresik dan Sidoarjo.
"Untuk itu, dalam sepekan ini kami gencar menggelar razia di sejumlah tempat yang kami curigai sebagai lokasi prostitusi terselubung, seperti di kawasan Tirem dan Gadukan Kecamatan Duduksampeyan," katanya.
Di wilayah itu, Satpol PP berhasil mengamankan lima orang yang diduga sebagai PSK, ditambah empat orang yang berhasil diamankan dari kawasan Samaleak Kecamatan Kedamean.
"Total dalam sepekan ini kami berhasil mengamankan sebanyak 17 perempuan yang kami curigai sebagai PSK dan menyamar sebagai pramusaji warung kopi," ucapnya.
Dikatakannya, razia lokasi prostitusi terselubung ini juga digelar karena banyaknya pengaduan dan keluhan masyarakat terkait maraknya warung kopi yang menyediakan layanan "plus".
"Razia ini juga sesuai amanat Perda 25/2004 tentang Ketertiban Umum serta Perda 07/2002 yang diperbarui dengan Perda 22/2004 tentang pelacuran dan perbuatan cabul," katanya.
Sementara itu dari 17 perempuan yang diamankan, 10 orang di antaranya langsung dikirim ke Panti Rehabilitasi Sosial Mudi Rahayu wilayah Kediri, dan sisanya menjalani pemeriksaan intensif di Panti Rehabilitasi Sosial Liposos di Sidoarjo.
"Kita berharap dengan gencarnya razia ini, masyarakat Gresik akan merasa aman dan kita bisa mengantisipasi masuknya PSK dari Surabaya ke Kabupaten Gresik," katanya.(*)