Delapan Mahasiswa Asing di Ubaya Belajar Takraw

Surabaya (Antara Jatim) - Delapan mahasiswa asing yang tergabung dalam program "Darmasiswa student" di Universitas Surabaya (Ubaya) belajar main sepak takraw di lapangan volly kampus setempat, Selasa. Dalam permainan itu, "Darmasiswa student" Ubaya yang umumnya berasal dari Asia dan Eropa itu mengenakan pakaian Melayu sesuai dengan daerah asal sepak takraw. "Darmasiswa student" Ubaya berjumlah tujuh orang, namun pada kesempatan kali ini ada delapan mahasiswa asing yang turut bergabung dalam belajar olahraga sepak takraw. Satu mahasiswa berasal dari mahasiswa pertukaran pelajar. "Pada semester ini ada 20 mahasiswa asing yang mengikuti program pertukaran pelajar. Sebagian besar darmasiswa student yang berkuliah di Ubaya berasal dari Eropa," kata Rektor Ubaya Prof Joniarto Parung. Setiap tahun selalu ada mahasiswa asing yang belajar bahasa di Ubaya dalam konteks "darmasiswa student" untuk menjalin kerja sama dengan negara-negara rekanan Ubaya. "Ubaya memang punya visi internasionalisasi, yang misalnya tercermin dalam program dual degree, pertukaran mahasiswa dengan banyak perguruan tinggi terkemuka di berbagai negara serta program darmasiswa dari pemerintah Indonesia," katanya. Ketujuh mahasiswa "Darmasiswa Student" adalah Liliana Markovei Dava (Darmasiswa student dari University of Timisoara, Romania), lalu Victoire Charline Nadine Anseaume (International Student dari Strasbourg Ecole de Management Strasbourg Business School, Prancis). Selain itu, Olivia Francois (International Student dari Strasbourg Ecole de Management Strasbourg Business School, Prancis), lalu Vanda Sreang (Darmasiswa Student dari Prean Sihanouk Raja Budichist University, Kamboja). Pemain lainnya, Petr Syko (Darmasiswa Student dari Czech Agriculture University, Czech Republic), lalu Yuta Yamanaka (Darmasiswa Student dari Nanzan University, Jepang), dan Rokas Jurkevicius (Darmasiswa Student dari Vilnius University, Lithuania). Satu lagi International Student yang berpartisipasi dalam sepak takraw adalah Juliet Irene de Haas (University of Gronigen, Belanda). "Selama satu tahun, ketujuh darmasiswa student itu belajar Bahasa Indonesia di ULC (Ubaya Language Center)," kata Rektor Ubaya. Selain memperingati Hari Olahraga Nasional pada setiap tanggal 9 September, kegiatan belajar olahraga sepak takraw itu masuk dalam program culture event. "Masih banyak rentetan kegiatan yang diikuti darmasiswa student selama berkuliah di Ubaya, misalnya belajar membatik dan memainkan alat musik daerah," katanya. SD Luqman Hakim Hampir sama, siswa Kelas 4 SD Luqman al Hakim Hidayatullah Surabaya memakai pakaian adat ke sekolah. Ada yang dari Jawa, Betawi, Maluku, dan lainnya. Selanjutnya, mereka berkeliling menggunakan kereta kelinci untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Mereka juga menyapa orang dengan menggunakan bahasa adat sesuai dengan pakaian yang dipakai. Dengan sedikit terbata, para siswa menggunakan bahasa daerah untuk berkomunikasi dengan teman-temannya. Seperti salah satu siswa menggunakan bahasa Jawa, "Badhe tanglet punopo mas wartawan". Setelah itu, para siswa memerankan alur cerita rakyat. "Uniknya, seluruh alur cerita sampai naskah dibuat oleh siswa sendiri. Anak-anak seperti sutradara cilik begitu," kata penanggung jawab kegiatan, Alfiah Hamidah. Ia menjelaskan kegiatan itu merupakan aplikasi pembelajaran keanekaragaman budaya yang dipelajari di kelas, lalu diaplikasikan dalam bentuk praktek, berbusana, bertutur kata dan mengangkat cerita rakyat. "Anak-anak sekarang tergerus budaya barat yang tidak sesuai dengan adat ketimuran, sehingga anak-anak banyak yang tidak tahu tentang bahasa, pakaian adat dan cerita rakyat yang tergerus olah zaman. Dengan kegiatan ini, kami mengedukasi mereka," katanya. (*)