Bojonegoro (Antara Jatim) - Ketua KPU Bojonegoro, Jatim, Mundzar Fahman meminta pemilih pemula dari kalangan pelajar bersedia mempergunakan hak pilihnya secara benar dengan tidak terpengaruh politik uang untuk ikut mencoblos dalam Pilkada Jatim 29 Agustus. "Para pelajar jangan ikut-ikutan terpengaruh dengan politik uang. Misalnya, baru bersedia berangkat mencoblos kalau sudah diberi pulsa," katanya dalam sosialisasi pemilih pemula Pilkada Jatim di Bojonegoro, Senin. Dihadapan seratusan siswa SMU di daerah setempat, ia menjelaskan pengaruh politik uang yang merambah di desa dalam pemilihan kepala desa (pilkades) mulai meresahkan pemerintah kabupaten (pemkab). Sebab, para pemilih pilkades bersedia mencoblos karena memperoleh uang saku. "Saat ini pemkab berusaha mencari pemecahan bagaimana pelaksanaan pilkades tidak ada uang saku, sehingga pilkades bisa dilaksanakan dengan biaya yang murah," katanya. Mengenai politik uang, menurut dia, akan membebani calon yang mengikuti pilkada, sehingga kalau terpilih mereka akan berusaha mencari uang pengganti. "Ujung-ujungnya kalau calon terpilih yang mempergunakan uang jelas akan mencari uang pengganti yang sudah dikeluarkan," tandasnya. Oleh karena itu, ia mengimbau para pelajar sebagai generasi muda harus mampu menjadi pelopor dengan memberikan motivasi kepada berbagai kalangan agar bersedia mempergunakan hak pilihnya secara benar dalam Pilkada Jatim. "Kami minta setelah sosialisasi ini para pelajar bersedia menyampaikan kepada teman-temannya, keluarga, tetangga, juga warga yang lainnya agar mempergunakan hak pilihnya di dalam Pilkada Jatim," tegasnya. Di dalam sosialisasi itu, Mudzar Fahman didampingi anggota KPU lainnya yaitu Musta'ana yang menjelaskan mengenai tata cara pencoblosan, M. Mansyur dan Abdim Munif. Pada kesempatan itu para pelajar peserta sosialisasi juga mengikuti simulasi tata cara pencoblosan Pilkada Jatim dengan mempergunakan contoh surat suara. Selain itu, para pelajar peserta sosialisasi juga mengajukan berbagai pertanyaan yang ditujukan kepada jajaran KPU setempat mengenai berbagai masalah politik. "Kami kurang tahu berapa jumlah pemilih pemula di dalam Pilkada Jatim," jawab M. Masjkur, menjawab pertanyaan usai sosialisasi. Pilkada Jatim yang pelaksanaan pencoblosan 20 Agustus diikuti empat pasangan yaitu Soekarwo-Syaifullah Yusuf, Eggi Sudjana-M.Sihat, Bambang DH-Said Abdullah dan Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja. (*)
Berita Terkait
"Karsa" Unggul di Bojonegoro dalam Pilkada Jatim
4 September 2013 14:55
KPU Bojonegoro Terima Rekapitulasi PPK
3 September 2013 12:30
Panwaslu Bojonegoro Pantau Rekapitulasi Perolehan Suara
30 Agustus 2013 14:02
Petugas: Banyak Pemilih di RS Bojonegoro Tidak Mencoblos
29 Agustus 2013 13:19
Panwaslu Bojonegoro Pantau Tiga TPS
29 Agustus 2013 09:23
Kapolres Bojonegoro Minta 579 Anggota Tidak Takut Teror
28 Agustus 2013 13:43
KPU: Lokasi TPS Bojonegoro Bisa di Kantor Pemerintah
28 Agustus 2013 13:26
KPU Bojonegoro Tidak Hitung Cepat Pilkada Jatim
28 Agustus 2013 07:12
