Oleh Satyagraha Jakarta (Antara) - Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan defisit anggaran dalam APBN 2014 diperkirakan sekitar Rp154 triliun atau 1,49 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). "Defisitnya itu Rp154 triliun," ujar Chatib, saat ditemui di Jakarta, Senin. Menkeu mengatakan, perkiraan defisit tersebut berasal dari perhitungan pendapatan negara yang ditetapkan pada kisaran Rp1.700 triliun dan belanja negara yang diperkirakan pada kisaran Rp1.800 triliun. Menurut Chatib, penetapan asumsi makro APBN 2014 akan diputuskan sesuai kisaran yang telah ditetapkan dalam rapat Badan Anggaran DPR dengan Pemerintah pada bulan lalu. "Ini masih 'range', tetapi dalam menyusun postur harus ada yang dipakai sesuai dalam 'range' ini," ujar Chatib lagi. Asumsi makro APBN 2014 antara lain pertumbuhan ekonomi ditetapkan pada kisaran 6,4--6,9 persen, inflasi 3,5--5,5 persen, nilai tukar Rp9.600 hingga Rp9.800 per dolar AS, dan tingkat suku bunga SPN 3 bulan 4,5--5,5 persen. Kemudian, harga ICP minyak 100--115 dolar AS per barel, lifting minyak 860.000--900.000 barel per hari, lifting gas bumi 1.240.000--1.250.000 barel per hari setara minyak, serta lifting minyak dan gas bumi 2.100.000--2.150.000 barel per hari. (*)
Berita Terkait
DPRD Trenggalek tetapkan APBD 2026 meski defisit Rp68 miliar
26 November 2025 22:33
Rupiah berpotensi turun, pasar "wait and see" jelang rilis PCE AS
24 September 2025 10:30
Banggar DPR dan pemerintah setujui postur terbaru RAPBN 2026
18 September 2025 14:03
Sri Mulyani pastikan efisiensi tak ganggu target defisit APBN 2025
13 Maret 2025 14:51
Nilai tukar rupiah melemah akibat sentimen domestik
2 Januari 2025 16:28
Pemerintah naikkan defisit APBN 2020 jadi 6,34 persen
3 Juni 2020 13:22
Sri Mulyani berharap defisit anggaran tidak melebar terlalu jauh
1 April 2020 13:53
APBD 2019 Kabupaten Jember Defisit Rp351 Miliar
29 Oktober 2018 20:29
