14 Calon Haji Bojonegoro Belum Lunasi BPIH
Rabu, 12 Juni 2013 12:52 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Sebanyak 14 dari 1.039 calon haji Bojonegoro, Jatim, sampai Rabu pukul 12.00 WIB belum melunasi biaya penyelengaraan ibadah haji (BPIH) musim haji tahun ini.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian Agama Bojonegoro Wakhid Priyono, mengatakan, pihaknya sudah berusaha menghubungi 14 calon haji yang belum melunasi BPIH melalui telepon, karena batas terakhir pelunasan hari ini pukul 14.00 WIB.
"Calon haji yang kami hubungi melalui telepon mengaku masih berusaha mencari uang untuk pelunasan BPIH. Kemungkinan mereka tetap akan melunasi, sebab masih ada waktu," katanya menjelaskan.
Sesuai ketetapan Pemerintah biaya BPIH musim haji tahun sebesar 3.619 dolar Amerika Serikat, sehingga calon haji harus melunasi kekurangan BPIH sekitar Rp15 juta, karena tabungan calhaj di bank sebesar Rp20 juta.
Menurut Wakhid, calon haji yang tidak melunasi BPIH, akan batal berangkat dan masuk dalam daftar tunggu musim haji tahun depan.
"Calhaj yang tidak melunasi BPIH akan masuk daftar tunggu musim haji berikutnya," ujarnya.
Ditanya kemungkinan ada pengurangan kuota calon haji, Wakhid mengaku belum tahu mengenai kabar adanya pengurangan kuota calhaj Indonesia sebesar 20 persen.
"Kita belum tahu apakah benar kabar pengurangan kuota itu. Kebenarannya masih akan kami koordinasikan dengan Kementerian Agama Provinsi Jatim," katanya.
Ia juga menyebutkan calon haji yang sudah masuk dalam daftar tunggu itu diantaranya ada enam calon haji yang batal berangkat karena meninggal dunia.
Mereka yaitu penduduk Desa Baureno, Kecamatan Baureno, Sumian, penduduk Desa Talun, Kecamatan Sumberrejo, Alif Kumaidi, penduduk Desa Tlumbung, Kecamatan Sumberrejo, Kastur dan penduduk Pasinan, Kecamatan Baureno, Mashari.
Lainnya, penduduk Desa Sumberrejo, Kecamatan Sumberrejo, Lastari dan penduduk Desa Kepohbaru, Kecamatan Kepohbaru, Supatkur.
"Kami belum mencabut keenam calon haji itu dari daftar berangkat haji, sebab belum ada pencabutan secara resmi dari keluarganya atau ahli warisnya," katanya. (*)