London (Antara/AFP) - Juara Eropa Bayern Munich merencanakan untuk memenangi final Piala Jerman pada Sabtu untuk membuat pelatih Jupp Heynckes dapat mengucapkan selamat tinggal dengan pencapaian "treble" yang bersejarah, namun hal itu hanya akan memperbesar tekanan pada calon pelatih baru Pep Guardiola. Pria 42 tahun mantan pelatih Barcelona itu akan mengambil alih Bayern pada 26 Juni, ketika Heynckes mengakhiri masa kerja dua tahunnya sebagai pelatih Munich setelah final Piala Jerman Sabtu di Berlin melawan VfB Stuttgart. Kemenangan 2-1 yang diraih Bayern atas Borussia Dortmund di final Wembley Sabtu membuat tim Bavaria itu meraih mahkota Liga Champions pertama mereka sejak 2001, setelah kalah pada final musim lalu di Munich. Takluk menyakitkan akibat kalah adu penalti dari Chelsea di markas mereka sendiri Allianz Arena memicu Bayern memenangi Liga Jerman musim ini dengan gemilang. Setelah memecahkan atau menyamai 25 rekor liga, Bayern akan menjadi tim Jerman pertama yang mampu meraih tiga gelar utama dalam semusim jika mereka dapat menambahkan Piala Jerman pada kesuksesan mereka di Liga Jerman dan Liga Champions. Kemenangan potensial di Stadion Olympic Berlin - yang akan menjadi kemenangan ke-45 Bayern musim ini - dipandang oleh para pemain sebagai perpisahan yang tepat bagi Heynckes sebelum mengundurkan diri, yang diyakini sebagian orang bahwa pelatih ini akan pensiun. "Kami ingin terus melaju sampai akhir musim dan memenangi Piala (Jerman) untuk Si Bos," kata gelandang Bayern Thomas Mueller. "Ia memiliki karir luar biasa dan ini akan menjadi cara yang sempurna untuk mengakhirinya." Heynckes telah mengatakan bahwa Guardiola dapat memimpin Bayern untuk "menandai suatu era di sepak bola Eropa," namun setelah klub itu hanya kehilangan 11 angka di Liga Jerman sepanjang musim, pria Spanyol itu akan diharapkan dapat menjaga prestasi serupa. Ia memiliki sejumlah pilihan sulit untuk membuat pilihan siapa yang akan dipilih untuk mengisi tim utamanya. Sebagian dari kesuksean Bayern dipicu oleh persaingan sengit untuk meraih posisi di tim dan kedatangan bintang Jerman Mario Goetze dari Borussia Dortmund, serta kemungkinan kedatangan Robert Lewandowski, tidak akan menurunkan tensi. "Suksesor saya akan, tentu saja, mampu mengambil alih tim yang berfungsi sempurna," kata Heynckes, yang memenangi gelar Liga Champions keduanya setelah memenanginya dengan Real Madrid pada 1998. "Sepanjang yang saya tahu, Mario Goetze akan bergabung dengan Bayern Munich dan saya tidak berpikir Lewandowski akan digantung terlalu lama, dan kemudian, tentu saja, Anda memiliki dua penyerang terbaik." Heynckes melakukan pekerjaan hebat pada musim lalu saat ia mampu menangani ego para bintang Bayern dan salah satu tantangan Guardiola adalah bagaimana mengakomodasi talenta di lini tengah timnya yang sudah diwarnai persaingan ketat. Pahlawan Bayern di Wembley Arjen Robben, yang mencetak gol kemenangan pada menit ke-89, hanya dapat kembali ke tim utama Heynckes setelah Toni Kroos menderita cedera lutut pada awal April. Kemalangan Kroos membuat Robben dapat kembali merebut tempatnya di sektor sayap, dengan Mueller digeser kie tengah, namun kedatangan Goetze akan membuat Robben harus bersaing kembali dengan Mueller untuk mendapat tempat di posisi sayap kanan. Selain itu, potensi kedatangan Lewandowski di Bayern akan membuat terdapat tiga penyerang papan atas, bersama pencetak gol Wembley Mario Mandzukic dan Mario Gomez, yang bersaing untuk mendapatkan satu tempat. Meski pada musim ini lebih banyak mengisi bangku pemain cadangan Bayern, Gomez masih mampu mencetak 11 gol dari 21 pertandingan liga, kebanyakan sebagai pemain pengganti. Namun ia tetap merupakan penyerang tengah tradisional yang bertenaga, yang lebih sering digunakan untuk menyelesaikan peluang-peluang ketimbang mengkreasikannya, yang sangat cocok dengan visi Guardiola terhadap Bayern.(*)
Kesuksesan Bayern Perbesar Tekanan Terhadap Guardiola
Senin, 27 Mei 2013 16:02 WIB