Pamekasan - Unjuk rasa memprotes pemalsuan identitas Ketua DPRD Kholil Asy'ari oleh sebagian warga Pamekasan, Madura, berlanjut dan kali ini dilakukan oleh Koalisi Rakyat Penegak Kebenaran (Krapak). Puluhan warga gabungan dari aktivis mahasiswa dan LSM itu, Selasa, mendatangi kantor Kementerian Agama (Kemenag), Pamekasan. Para pengunjuk rasa ini juga mempertanyakan nama Ketua DPRD Pamekasan yang sebenarnya. Sebab menurut mereka selama ini ia mengaku bernama Kholil Asy'ari, padahal sebenarnya Halil, sesuai dengan nama yang tercantum dalam ijazahnya. "Kami meminta Kemenag sebagai sebuah lembaga yang membidangi pendidikan agama Islam di Pamekasan harus menjelaskan kepada publik tentang nama Ketua DPRD Pamekasan yang sebenarnya," kata korlap aksi itu, Zainal dalam orasinya. Para pengunjuk rasa ini bergerak menuju kantor Kemenag di Jalan Swatantra dari monumen Arek Lancor Pamekasan. Mereka membawa berbagai poster dan spanduk yang berisi kritikas atas dugaan pembohongan publik yang telah dilakukan Ketua DPRD yang selama ini mengaku bernama Kholil Asy'ari. Selain mempertanyakan nama asli Ketua DPRD Pamekasan Kholil Asy'ari, para pengunjuk rasa ini juga mempertanyakan dimana ia sekolah. Sebab menurut Zainal, lembaga pendidikan MI Mambaul Ulum yang diakui Kholil Asy'ari sebagai sekolahnya dulu, kini tidak mengakuinya. Bahkan, Halil tidak tercatat sebagai siswa di lembaga itu. "Lalu dari mana Kemenag Pamekasan bisa mengeluarkan kebijakan bahwa ijazah yang kini dipegang Halil Asy'ari itu asli," teriak Zainal dalam orasinya.(*)
Protes Pemalsuan Identitas Ketua DPRD Terus Berlanjut
Selasa, 23 Oktober 2012 12:14 WIB