Bojonegoro (Antara Jatim) - Pendapatan Bojonegoro selama enam tahun dari dana bagi hasil (DBH) sektor migas mencapai Rp1,023 triliun melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp771,5 miliar. Kepala Dinas Pendapatan Daerah Pemkab Bojonegoro Herry Sudjarwo, Minggu, mengatakan, pendapatan DBH sektor migas mencapai Rp1,023 triliun yang melebihi target itu disebabkan harga minyak dunia dalam beberapa tahun terakhir cenderung meningkat. "Bagusnya harga minyak dunia menguntungkan perolehan pendapatan DBH sektor migas. Meskipun produksi minyak Bojonegoro selama enam tahun sebesar 107,709 juta barel masih dibawah target produksi minyak yang ditetapkan Pemerintah," jelas dia. Ia merinci produksi minyak terjual pada 2006 sebesar 2,241 juta barel untuk realisasi pendapatan mencapai Rp49,49 miliar yang semula targetnya hanya Rp28,8 miliar. Produksi minyak terjual 2007 sebesar 6,58 juta barel dengan realisasi pendapatan hanya Rp12,75 miliar, lebih rendah dibandingkan target sebesar Rp21,03 miliar. Ia mencontohkan mengenai target produksi minyak siap jual yang tidak tercapai diantaranya pada 2007 ditetapkan sebesar 14,7 juta barel, namun hanya terealisasi 6,58 juta barel. Sementara itu, produksi minyak terjual pada 2008 sebesar 9,09 juta barel dengan target pendapatan Rp68,5 miliar bisa terealisasi Rp88,1 miliar. Sedangkan produksi minyak terjual 2009 sebesar 12,37 juta barel dengan target pendapatan Rp61,8 miliar terealisasi Rp37,9 miliar. Produksi minyak terjual 2010 sebesar 22,02 juta barel dengan target Rp131,4 miliar terelisasi Rp164 miliar, pada 2011 sebesar 22,828 juta barel dengan target Rp167,9 miliar terealisasi Rp213,5 miliar dan pada 2012 sebesar 22,69 juta barel dengan target Rp167,9 miliar terealisasi Rp213,5 miliar. Lebih lanjut ia menjelaskan pendapatan dari sektor migas daerahnya masih akan terus meningkat dengan memperhitungkan produksi minyak Blok Cepu masih akan terus meningkat yang saat ini hanya sekitar 24 ribu barel per hari menjadi 165 ribu barel per hari. "Kalau produksi minyak Blok Cepu mencapai puncaknya sebesar 165 ribu barel per hari pada 2015, maka pendapatan Bojonegoro dari sektor migas bisa mencapai Rp2 triliun lebih per tahun," jelasnya. Ia menambahkan sesuai ketentuan pembagian DBH migas yaitu daerah penghasil memperoleh enam persen yang diambilkan dari bagian Pemerintah Pusat sebesar 85 persen dan 15 persen lainnya menjadi bagian operator. (*)
Pendapatan Bojonegoro Sektor Migas Capai Rp1,023 Triliun
Minggu, 19 Mei 2013 20:26 WIB