Surabaya (Antara Jatim) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Irlan Indrocahyo mengemukakan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) pada triwulan II tahun ini di Jatim perkirakan mencapai 107,96 atau lebih baik dibandingkan ITK triwulan I/2013 sebesar 105,50. Akan tetapi, kata Irlan yang dihubungi dari Surabaya, Jumat, upaya pemerintah untuk menaikkan harga BBM baik opsi satu maupun dua harga bisa menghantui ketidakstabilan perekonomian di Tanah Air contohnya terhadap harga aneka barang dan jasa. "Hal tersebut berkaitan dengan pengurangan subsidi BBM untuk meminimalkan beban anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)," ujarnya. Ia menyatakan, kebijakan kenaikan harga BBM siap diberlakukan pemerintah dengan opsi pertama yaitu kebijakan dua harga BBM atau yang sebagian mendapat subsidi penuh sedangkan lainnya disubsidi sebagian. "Opsi kedua, menaikkan harga BBM dengan satu harga," katanya. Jika hal itu terjadi, menurut dia, indeks rencana pembelian barang tahan lama yang diprediksi sebesar 105,26 mampu di posisi lebih kecil dibandingkan proyeksi tersebut. "Kami harap, makro ekonomi pada triwulan II mendatang tetap berjalan lebih dinamis dan sesuai dengan keinginan masyarakat Jatim," katanya. Pada komponen ITK triulan II/2012, sebut dia, indeks komponen pendapatan rumah tangga diperkirakan sebesar 109,46 mengingat masyarakat Jatim memiliki keoptimisan besar terhadap kenaikan pendapatan pada periode itu. "Kalau dibandingkan nasional, tingkat optimisme konsumen Jatim pada triwulan I/2013 lebih baik. ITK nasional pada triwulan I/2013 mencapai 104,70 sedangkan estimasi ITK nasional triwulan II/2013 sebesar 108,82," katanya. Dari enam provinsi di Pulau Jawa, lanjut dia, pada triwula I/2013 Jatim menempati posisi keempat setelah Banten (108,34), DKI Jakarta (108,32), dan DI Yogyakarta (106,13). Meski pada beberapa triwulan terakhir persepsi tingkat optimisme konsumen Jatim lebih rendah dibandingkan provinsi lainnya di Jawa, dari sisi makro ekonomi maka perekonomian Jatim lebih stabil. "Apalagi, selama ini masyarakat Jatim menyikapi persepsi tingkat optimisme konsumen justru lebih hati-hati dibandingkan masyarakat provinsi lainnya di Pulau Jawa," katanya.(*)
Berita Terkait
Produksi padi di Kota Madiun pada 2025 turun
14 Desember 2025 22:05
Pemkab Madiun terus mempercepat pengentasan kemiskinan
9 Desember 2025 22:30
Kenaikan harga komoditas hortikultura picu inflasi Kota Madiun
3 Desember 2025 22:43
BPS catat IPM Kota Malang tumbuh 1,03 persen pada 2025
1 Desember 2025 22:27
BPS catat nilai impor Jatim Januari-Oktober 2025 turun 3,56 persen
1 Desember 2025 20:50
BPS catat TPK hotel Kota Malang periode Oktober capai 51,53 persen
1 Desember 2025 20:37
BPS: Kenaikan harga emas hingga bawang merah picu inflasi Kota Malang
1 Desember 2025 20:28
BPS Jatim sebut tomat hingga perhiasan dorong inflasi 0,17 persen
1 Desember 2025 16:38
