UPT Bengawan Solo Berlakukan Siaga II Banjir
Sabtu, 20 April 2013 8:21 WIB
Bojonegoro (AntaraJatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jatim, memberlakukan siaga II menghadapi banjir Bengawan Solo dengan ketinggian air 14,13 meter, Sabtu pukul 08.00 WIB.
"Naiknya air Bengawan Solo di daerah hilir Bojonegoro disebabkan pengaruh hujan di daerah Kali Madiun dan sekitarnya juga daerah hulu Jawa Tengah," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Mucharom.
Namun, katanya, naiknya permukaan air Bengawan Solo di Bojonegoro dan sekitarnya akan kembali surut sepanjang tidak ada tambahan air hujan.
"Saat ini ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro mulai stabil. Air akan berangsur-angsur surut sepanjang tidak ada tambahan air hujan," ujarnya.
Data di UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo, ketinggian air Bengawan Solo masuk siaga II dengan ketinggian air mencapai 14,09 meter pada Jumat (19/4) pukul 24.00 WIB.
"Selama beberapa jam air naik menjadi 14,15 meter, namun kemudian surut," jelas seorang petugas di posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Rianto.
Sementara itu, ketinggian air di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari Kota Bojonegoro yang sempat mencapai 27.15 meter, mulai turun menjadi 26,70 meter Sabtu pukul 06.00 WIB.
"Air Bengawan Solo di Ngawi juga sudah mulai surut dibawah siaga banjir," ucapnya.
Yang jelas, menurut Mucahrom, kondisi banjir Bengawan Solo dengan status siaga II di daerah hilir Jatim saat ini masih terkendali, namun kewaspadaan tetap dilakukan dengan mempertimbangkan hujan masih berpeluang terjadi.
"Kalau memang dibutuhkan posko bencana bersama yang melibatkan berbagai pihak akan kita buka lagi kalau memang kondisi banjir semakin mengkhawatirkan," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro MZ. Budi Mulyono.
Meski demikian, katanya, pemantauan perkembangan ancaman banjir Bengawan Solo tetap dilakukan intern posko bencana BPBD dengan menempatkan petugas piket selama 24 jam.
"Persediaan sembako yang merupakan sisa bantuan banjir Bengawan Solo beberapa hari lalu masih ada. Jika sewaktu-waktu dibutuhkan segera kita distribusikan," tukasnya. (*)