Jakarta, (Antara) - NASA menemukan dua planet yang berpotensi untuk dihuni dengan ukuran serta tempat yang tepat. Seperti dilansir The Seattle Times, para ilmuwan NASA menemukan planet yang serupa dengan Bumi dengan menggunakan teleskop luar angkasa Kepler, kata Kepala Ilmuwan Teleskop Kepler NASA, William Borucki. Mereka berpikir planet-planet tersebut "Goldilocks Planets", yaitu planet dengan suhu dan lingkungan yang cocok untuk kehidupan makhluk Bumi dan terdapat eksistensi air pada permukaannya. Penemuan tersebut menandai sebuah tonggak penting dalam pencarian di mana kehidupan di luar Bumi bisa ada. Kepler yang mengikuti orbit Bumi selama empat tahun, telah menemukan 122 eksoplanet atau planet di luar sistem tata surya. Di masa lalu, planet-planet tersebut belum cocok untuk semua kriteria yang membentuk kehidupan apapun, dari mikroba hingga manusia. Banyak planet tidak berada dalam zona layak huni - dimana tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Sampai sekarang, beberapa planet tersebut ditemukan di zona ideal yang terlalu besar. Mereka cenderung menjadi bola gas seperti Neptunus dan tidak cocok untuk hidup. Demikian pula, setiap planet seukuran Bumi yang tidak berada tepat di dekat bintang mereka, kata Borucki. Sepasang planet itu diberi nama Kepler-62-e dan Kepler-62-f. Keduanya merupakan kembar fraternal, artinya satu sama lainnya saling berkaitan. "Kedua planet itu mengelilingi bintang yang sama. Jaraknya berdekatan, bahkan lebih dekat dari jarak Bumi ke Mars," ujar Borucki. Berdasarkan hasil identifikasi, planet kembar itu memiliki ukuran sedikit lebih besar dari Bumi. Kepler-62-e memiliki suhu yang agak hangat, sama seperti di Hawaii. Sementara Kepler-62-f memiliki suhu dingin, seperti di Alaska. "Jaraknya dari Bumi sekitar 1.200 tahun cahaya. Satu tahun cahaya jaraknya sekitar 6 triliun mil (9,4 triliun kilometer)," kata Borucki. Menurut Lisa Kaltenegger, peneliti dari Max Planck Institute of Astronomy di Jerman, banyak peneliti lain yang tergoda dengan adanya unsur-unsur kehidupan di planet kembar tersebut. Namun, belum ada ilmuwan yang dapat memastikan kedua planet itu memiliki kandungan air atau tidak. Semuanya baru sekedar asumsi, belum ada bukti. "Kami sedang menulis penelitian untuk memilih planet mana yang lebih cocok untuk kehidupan. Sepertinya saya lebih memilih Kepler-62-e, karena lebih dekat dengan 'Matahari', tentu lebih hangat," kata Kaltenegger. (*)
Berita Terkait

Kapsul SpaceX yang bawa astronot NASA kembali ke Bumi
19 Maret 2025 16:09

NASA tunda lagi peluncuran misi Crew-10 ke ISS
13 Maret 2025 12:20

NASA tingkatkan kemungkinan asteroid "city-killer" YR4 hantam Bumi jadi 3,1 persen
19 Februari 2025 10:55

Serba-serbi Asteroid 2024 YR4 yang berpotensi hantam Bumi pada Desember 2032
14 Februari 2025 15:42

Besok, Supermoon terakhir tahun 2024 nampak di langit Indonesia
15 November 2024 14:13

Badai Milton sebabkan NASA tunda misi Europa Clipper ke bulan Jupiter
7 Oktober 2024 10:11

Crew Dragon dengan kosmonot Rusia Gorbunov bersandar di ISS
30 September 2024 13:45

AS konfirmasi perubahan Kru 9 untuk astronot yang tertinggal di ISS
31 Agustus 2024 09:52