Pebisnis Hotel Bintang Dua Bidik Pasar Jatim
Jumat, 5 April 2013 22:01 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Pebisnis hotel kelas bintang dua, Bella Hotel by Maven, membidik pasar Jawa Timur karena besarnya permintaan masyarakat di provinsi tersebut terhadap kamar hotel dengan tarif terjangkau.
"Untuk itu, melalui hotel dengan 74 kamar ini kami berupaya memenuhi kebutuhan pasar bisnis di wilayah ini," kata General Manager Bella Hotel Surabaya, Anita Silaban, pada pengenalan atau soft opening sarana akomodasi itu di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, saat ini masyarakat pebisnis di Jatim sangat menjanjikan untuk dijadikan target pasar hotelnya itu, mengingat pertumbuhan ekonomi provinsi ini dan berkembangnya kelas menengah di Indonesia.
"Kami yakin bisa menarik minat pebisnis untuk menginap di sini. Apalagi, kami mengerti keinginan mereka seperti kenyamanan saat tidur, jaringan internet cepat, dan sarapan dengan menu sesuai selera," ujarnya.
Dengan keyakinan tersebut, target dia, selama tahun 2013 bisa mencapai keterisian hunian kamar atau okupansi sekitar 70 persen dari total 74 kamar yang tersedia di bangunan empat lantai di kawasan perkantoran Jalan Mayjend Sungkono.
"Meski kini di Surabaya banyak tumbuh hotel yang sama, kami optimistis bisa bersaing dengan pelaku perhotelan lainnya," katanya.
Apalagi, tambah dia, pihaknya mempunyai konsep bisnis berbeda yakni menerapkan "Boutique Hotel" atau dengan layanan khusus, dibandingkan pebisnis hotel bintang lainnya yang lebih memilih memakai konsep tarif murah (budget hotel).
"Kalau 'Budget Hotel' umumnya mengunggulkan kamar hotel yang didesain minimalis, kami justru memberi layanan menarik bagi para tamu yaitu area kamar yang luas atau mulai 24 meter persegi," katanya.
Pada kesempatan sama, Director of Maven Hotels and Resorts, Lucy Evelyn, berharap, keberadaan hotel itu dapat mendukung industri pariwisata di Surabaya. Keoptimisan tersebut didukung oleh data Badan Pusat Statistik Jatim pada tahun 2012 di mana setiap 100 kamar yang tersedia di hotel kelas bintang, ada 41-42 kamar yang dihuni sejumlah tamu.
"Berdasarkan klasifikasinya, okupansi hotel bintang dua tercatat paling tinggi yakni 49,93 persen. Posisi berikutnya, hotel bintang tiga 45,23 persen, hotel bintang lima 40,66 persen, hotel bintang empat 40,54 persen, dan bintang satu 28,79 persen," katanya. (*)