Peternak Ayam Terhimpit Naiknya Harga Pakan
Jumat, 5 April 2013 9:58 WIB
Kediri (Antara Jatim) - Sejumlah peternak ayam potong di Desa Jugo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengaku terhimpit dengan semakin tingginya harga pakan sehingga membuat mereka harus mengeluarkan dana lebih dari biasanya.
Seorang peternak ayam di Desa Jugo, Priyo Darmadi (57), Jumat mengatakan, harga pakan saat ini sudah mencapai Rp317 ribu per sak (isi 50 kilogram pakan) dari biasanya hanya sekitar Rp300 ribu per sak.
"Naiknya sudah beberapa bulan terakhir. Kami harus mengeluarkan biaya lebih untuk pembelian pakan," katanya.
Priyo mengaku memiliki sekitar 3.000 ekor ayam potong. Dia membelinya sejak umur 0 hari, dan saat ini sudah umur 13 hari. Biasanya ayam potong sudah bisa dipanen pada usia sekitar 36 hari.
Pihaknya mengungkapkan, biasanya per 1000 ekor ayam memerlukan pakan 63 sak, dengan punya 3.000 ekor berarti ia memerlukan sekitar 189 sak, dan memerlukan uang sampai Rp59.913.000. Biaya ini tentunya lebih tinggi karena harga pakan saat sudah naik.
Selain harga pakan yang naik, harga bibit ayam atau "Day Old Chicken" juga naik. Biasanya harganya Rp4.000 per ekor, tapi saat pembelian lalu harganya naik drastis sampai Rp6.140 per ekor.
"Kalau beli benih biasanya ke Probolinggp. Tapi, harganya sudah naik drastis," ucapnya.
Pihaknya saat ini mencoba untuk ikut sebuah program kemitraan di Malang agar bisa terbantu untuk urusan pakan sampai bibit ayam.
Namun, kata dia, harga jual yang diberikan cukup murah, hanya sekitar Rp15 ribu per kilogram dari biasanya satu ekor ayam berat sekitar 2 kilogram.
"Kalau ikut program kemitraan ada jaminan semua ternak diambil. Walaupun murah, kami ikuti, dan yang penting kami masih mendapatkan laba," katanya singkat.
Di Desa Jugo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, terdapat sekitar 16 peternak ayam potong dengan rata-rata kapasitas peternakan 3.000 ekor ayam. (*)