Jember (Antarajatim) - Lembaga Penelitian Universitas Jember telah menetapkan tujuh riset atau penelitian unggulan yang akan dilakukan beberapa dosen kampus tersebut. Ketujuh riset unggulan itu adalah riset mengenai kopi, tebu, singkong, kedelai, budaya Osing, mobil listrik, serta eksplorasi dan konservasi tiga taman nasional ujung timur Pulau Jawa yakni Meru Betiri, Baluran dan Alas Purwo. Ketua Lembaga Penelitian Universitas Jember (Unej) Prof A. Subagio, M.Agr PhD mengatakan kopi menjadi salah satu riset unggulan Kampus Unej karena komoditas kopi memiliki prospek yang baik untuk mendorong perekonomian dan kesejahteraan nasional. "Apalagi Unej berada di wilayah potensial perkebunan kopi, kami juga memiliki 'track record' yang baik dalam pengajaran bidang perkebunan khususnya kopi. Intinya kalau berbicara kopi maka Jember yang terpikirkan," tuturnya. Menurut dia, pihaknya telah menyusun "road map" riset kopi di Kampus Tegalboto Unej dan tahun ini akan dimulai dengan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi berbasis kopi yang lebih terstruktur. Kemudian menyiapkan sumber daya manusia (SDM) para doktor muda yang unggul di bidang kopi, menjalin kerjasama dengan sejumlah pihak yang berkompeten, serta merintis pembukaan pascasarjana kopi. "Tahun depan, kami harapkan penelitian penting mengenai kopi sudah muncul dari Kampus Tegalboto Unej, sambil menambah kelengkapan fasilitas penelitian dan pengabdian bidang kopi," ucap pakar mocaf ((modified cassava flour) itu. Ia menjelaskan topik-topik unggulan mengenai riset kopi juga sudah disiapkan antara lain riset di bidang teknologi proses dan peralatan pengolahan biji kopi, pengembangan pasar kopi dalam negeri dan luar negeri beserta nilai tambahnya, serta peningkatan produktivitas kopi dan peningkatan kapasitas SDM masyarakat perkebunan kopi. "Penetapan tujuh riset unggulan itu sudah sesuai dengan visi Unej untuk menjadi universitas yang unggul dalam pengembangan sains, teknologi, seni berwawasan lingkungan, bisnis dan pertanian industrial, namun bukan berarti penelitian lain tidak dilakukan," paparnya. Subagio mengemukakan dukungan dana juga sudah disiapkan dan rencananya 30 persen dana Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) yang diterima oleh Unej akan dialokasikan untuk penelitian. "Alokasi dana untuk kegiatan penelitian yang makin besar itu diharapkan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian di Kampus Tegalboto Unej," katanya. Dari BOPTN tahun 2013, Unej menganggarkan dana sebesar Rp4,8 miliar untuk penelitian dan Rp2,7 miliar untuk kegiatan pengabdiannya. Anggaran tersebut belum termasuk penelitian yang berasal dari sumber dana lainnya. "Untuk itu, Pelatihan Penyusunan Proposal Penelitian Desentralisasi dan Proposal Penelitian BOPTN Sumber Dana DIPA Unej sudah digelar di aula lantai III Gedung Rektorat dr. R. Achmad pada Sabtu (2/3)," ujarnya. Pelatihan yang diikuti oleh 144 peneliti dari semua fakultas dan program studi juga diisi dengan penjelasan mengenai Rencana Induk Penelitian (RIP) Unej, riset unggulan Unej, kebijakan mengenai desentralisasi penelitian dan sosialisasi sumber dana penelitian. Data Lembaga Penelitian Unej mencatat sepanjang tahun 2011- 2012 terdapat sebanyak 144 penelitian yang dilaksanakan oleh 133 orang dosen dari berbagai program studi di Kampus Tegalboto Unej.(*)
Berita Terkait
Universitas Jember targetkan jadi juara dalam ajang KMHE 2025
24 Oktober 2025 17:31
Dua dosen Unej kembali masuk daftar peneliti berpengaruh dunia 2025
2 Oktober 2025 10:34
68 tim ikut kompetisi Kontes Mobil Hemat Energi 2025 di Unej
21 September 2025 16:30
Unej-Kauje perkuat kapasitas lulusan lewat Unej Career Expo 2025
28 Agustus 2025 14:19
Kemdiktisaintek dukung Unej membumikan sains lewat Resona Saintek
22 Agustus 2025 17:24
Unej fasilitasi mahasiswa baru difabel untuk kesetaraan pendidikan
21 Agustus 2025 20:53
Satgas PPKPT Unej telusuri dugaan pelecehan mahasiswa baru saat PKKMB
20 Agustus 2025 19:22
Kauje Golf Tournament 2 siap digelar, diikuti 152 peserta
20 Agustus 2025 14:07
