Pemkab Bojonegoro Tingkatkan Kewaspadaan Hadapi Banjir
Jumat, 28 Desember 2012 14:31 WIB
Bojonegoro - Jajaran Pemkab Bojonegoro mulai meningkatkan kewaspadaan menghadapi banjir bandang dan luapan Bengawan Solo di wilayahnya, seiring meningkatnya curah hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini.
"Kewaspadaan difokuskan ancaman banjir bandang, sebab curah hujan lokal mulai meningkat yang bisa menimbulkan banjir bandang," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Kasiyanto, usai rapat kewaspadaan menghadapi banjir, Jumat.
Ia menjelaskan rapat kewaspdaan menghadapi banjir dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Soehadi Moelyono, diikuti jajaran instansi terkait di antaranya jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) dan 16 camat yang daerahnya berpotensi dilanda banjir bandang.
"Seluruh camat diminta meningkatkan kewaspadaan, sekaligus mengambil langkah-langkah antisipasi awal kalau sewaktu-waktu daerahnya dilanda banjir," katanya, menjelaskan.
Kewaspadaan lainnya, lanjutnya, menyangkut kesiapan personel jajaran dinkes, mulai RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, RS Padangan, Sumberrejo dan Kalitidu.
"Penegasannya personel di empat rumah sakit milik pemkab harus bersiaga dan tidak menolak pasien korban banjir yang datang berobat," ucapnya, menegaskan.
Pemetaan BPBD setempat, banjir bandang berpotensi melanda 59 desa yang tersebar di 16 kecamatan, di antaranya wilayah yang paling parah Kecamatan Baureno 14 desa, Kepohbaru 10 desa dan Sukosewu tujuh desa.
Kecamatan lainnya yang juga rawan dilanda banjir bandang, di antaranya Kecamatan Sekar, Dander, Temayang, Bubulan, Malo, Padangan, dan Kapas.
Banjir luapan Bengawan Solo juga mengancam sebanyak 77 desa yang tersebar di Kecamatan Dander, Kota, Malo, Kanor, Balen, Kalitidu, Kapas dan Baureno.
Sementara itu, Sekretaris BPBD Bojonegoro MZ. Budi Mulyono menambahkan, banjir bandang di Desa Ketileng, Kecamatan Malo yang berasal dari perbukitan di daerah setempat sehari lalu, mengakibatkan rumah milik Darman roboh diterjang banjir bandang.
"Banjir bandang berasal dari daerah perbukitan yang hutannya sudah gundul, juga merusak dinding rumah Padi dan Sumirah," tukasnya.(*)