Khofifah Bertemu Muhaimin Iskandar di Kantor PKB

Surabaya - Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa bertemu Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar di kantornya dalam rangka silaturahim dan temu kangen. "Bu Khofifah datang ke kantor pusat PKB hanya temu kangen pada Kamis (20/12) malam. Kedatangannya disambut ketua umum dan pengurus pusat," ujar Wakil Bendahara Umum PKB, Bambang Susanto, ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Jumat. Disinggung tentang keterkaitannya dengan Pemilihan Gubernur Jatim, ia mengaku partainya belum menentukan maupun memutuskan secara pasti. Sampai saat ini, partainya masih menggodok dua nama yang dinilai layak diusung PKB. "Yang pasti, partai akan mengusung kader sendiri. Tentang siapa figur yang dipilih, nanti ditentukan dalam waktu dekat," kata dia. Menurut Bambang, peluang kader NU memimpin Jatim dinilai sangat besar, karena karena selain Jawa Timur sebagai basis tradisional kaum Nahdliyin, pertarungan Pemilihan Gubernur Jatim 2008 sudah menunjukkan kekuatan NU. Selain itu, lanjut dia, Muhaimin Iskandar kerap menyampaikan penilaian bahwa calon gubernur asal NU sangat layak memimpin Jawa Timur selama lima tahun, mulai 2014-2019. Sampai saat ini, dua nama yang dianggap layak yakni Wakil Gubernur Jatim sekaligus salah satu Ketua PBNU Saifullah Yusuf serta Khofifah Indar Parawansa karena dinilai sebagai kader terbaik NU. "Kedua kader inilah yang sangat kuat dan dinilai layak memimpin Jatim. Baik Saifullah Yusuf maupun Khofifah, sama-sama memiliki kekuatan dan pantas menjadi pemimpin," tutur Bambang. Dalam pertemuan tersebut hadir sejumlah pengurus pusat PKB, antara lain Andi Muawiyah Ramly, Faisal Riza, Jazil Fawaid, Anna Muawanah, Ni'am Salim, Yusuf Mujenih, Abdul Malik Haramain, Saifullah Ma'shum, Marwan Ja'far dan beberapa nama lainnya. Sementara itu, dalam beberapa kali kesempatan kepada wartawan, Khofifah masih belum mau menyatakan kesiapannya maju dalam Pilgub Jatim yang akan dilangsungkan 29 Agustus 2013. Termasuk, mundurnya rencana deklarasi sebagai calon gubernur yang seharusnya dilakukan 22 Desember 2012. (*)