Banyuwangi (ANTARA) - Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle (TPS3R) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengelola sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif refuse derived fuel (RDF).
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan RDF merupakan bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari olahan sampah nonorganik seperti sampah plastik, melalui proses pencacahan, pengeringan dan pemadatan.
"Ada sampah plastik yang bernilai ekonomis dan tidak, yang tidak ini biasanya menjadi limbah, dan limbah inilah yang kemudian diubah menjadi RDF," kata Ipuk di Banyuwangi, Kamis.
Ia mengapresiasi TPS3R Banyuwangi yang berhasil mengolah sampah secara berkelanjutan, dan limbah sampah plastik yang merupakan sisa pengolahan sampah berhasil diubah menjadi RDF yang bernilai ekonomis.
Bupati Ipuk terus mendorong pengolahan sampah di Banyuwangi dengan memperbanyak pendirian TPS3R dan kebijakan ini dilakukan sebagai bagian dari pembangunan yang ramah lingkungan.
Ia mengungkapkan, saat ini terdapat 26 TPS3R di Banyuwangi dan bahkan TPS 3R Tembokrejo, Kecamatan Muncar, berhasil mendapatkan Plakat Adipura sebagai TPS3R Terbaik Nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Ini merupakan bentuk nyata penerapan prinsip ekonomi sirkular, di mana limbah tidak lagi dibuang, tetapi diolah kembali menjadi produk bernilai guna. Langkah ini juga akan mengurangi beban tempat pembuangan akhir (TPA)," kata Bupati Ipuk.
Menurutnya, TPS3R yang telah sukses mengolah limbah sampah plastik menjadi RDF yakni TPS3R Balak di Kecamatan Songgon dan TPS3R Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar.
"Kami telah bekerjasama untuk bisa menyerap hasil RDF dari semua TPS3R di Banyuwangi, ini akan menciptakan sistem yang berkelanjutan dan mendorong TPS3R untuk terus berproduksi," kata Ipuk.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi Dwi Handayani menyebutkan total RDF yang dihasilkan Banyuwangi sebanyak 60 ton.
"Industri yang menjadi tujuan pengiriman RDF dari Banyuwangi adalah PT Solusi Bangun Indonesia (SBI), perusahaan semen yang dikenal mengembangkan konsep co-processing yakni pemanfaatan limbah sebagai bahan bakar pengganti batu bara di proses produksi semen," katanya.
