Bojonegoro Berencana Bangun 179 Embung Atasi Kekeringan
Selasa, 27 November 2012 13:30 WIB
Bojonegoro - Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur, berencana membangun 179 embung penampung air hujan pada 2013 guna mencukupi kebutuhan air irigasi pertanian di daerah setempat yang rawan kekeringan.
Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro Zaenal, Selasa, mengatakan pembangunan 179 embung, di antaranya 75 embung dibangun secara swakelola dan lainnya dibangun dengan melibatkan rekanan.
Embung yang dibangun itu masing-masing luasnya berkisar 0,50 hektare-1 hektare, dengan daya tampung berkisar 12 ribu-40 ribu meter kubik/embung.
"Biaya pembuatannya rata-rata Rp200 juta/embung," jelasnya.
Mengenai teknis pelaksanaan pembuatan embung secara swakelola, menurut dia, dikerjakan dengan memanfaatkan dua unit alat berat "backhoe" yang dimiliki.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga akan menambah lima unit alat berat "backhoe"dan satu truk tronton dengan anggaran Rp13,5 miliar di APBD 2013.
"Truk tronton berfungsi untuk mengangkut alat berat "backhoe" ke lokasi pembuatan embung," paparnya.
Ia menjelaskan sebanyak 179 embung yang akan dibangun itu, lokasinya tersebar merata di seluruh wilayah setempat, kecuali Kecamatan Kota. Lokasi embung memanfaatkan tanah kas desa dan tanah negara "solo vallei werken" (SVW) yang sudah dibebaskan pada jaman Belanda.
"Kami masih belum menghitung luas lahan pertanian yang mampu memperoleh air dari keberadaan embung yang dibangun," katanya, menjawab pertanyaan.
Lebih lanjut ia menjelaskan embung yang dibangun itu, ada yang mampu mengalirkan air secara gravitasi, ada juga yang harus memanfaatkan pompa dalam mengairi lahan pertanian di sekitar embung.
"Bagi kami yang penting embung ada dulu, sebab air di embung bisa dimanfaatkan warga untuk berbagai kebutuhan, seperti memberi air minum dan memandikan ternak juga yang lainnya di daerah yang selalu mengalami kekeringan," paparnya.
Yang jelas, lanjutnya, pemkab memprogramkan membangun 1.000 embung untuk mengatasi kekeringan yang selalu melanda di wilayah setempat, pada kemarau.
"Kami optimistis bisa merealisasikan pembangunan 1.000 embung, sebab sudah memiliki alat berat "backhoe"sendiri dan saat ini sudah ada sekitar 100 embung yang sudah terbangun," katanya. (*)