Jakarta - Produsen rokok PT Wismilak Inti Makmur Tbk menawarkan harga penawaran umum saham perdananya (initial public offering/IPO) pada kisaran Rp575-800 per lembar saham. Presiden Direktur PT Wismilak Inti Makmur Tbk, Ronald Walla, di Jakarta, Senin, menjelaskan perseroan akan melepas 30 persen saham baru atau sebanyak 629.926.240 lembar saham kepada investor di pasar modal dengan harga nominal Rp100 per saham. "Dana yang terkumpul dari penerbitan saham ini akan digunakan 50 persen sebagai belanja modal, 30 persen untuk modal kerja dan 20 persen untuk pelunasan utang bank," katanya di sela paparan publik perseroan. Perseroan berharap dapat mencatatkan saham perdananya (listing) di Bursa Efek Indonesia pada 18 Desember 2012 mendatang. Ronald menambahkan pihaknya akan terus berinvestasi karena pertumbuhan industri rokok di Indonesia sangat menjanjikan. "Ini ditopang kemampuan keuangan kami yang cukup solid dan memiliki pertumbuhan yang tinggi," tuturnya. Saat ini, tambah Ronald, kapasitas produksi Wismilak per tahunnya telah mendekati 3 miliar batang rokok untuk Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan Sigaret Kretek Mesin (SKM). "Kami telah menggunakan 85 persen dari kapasitas produksi yang ada," jelasnya. Menurut Ronald, untuk penjualan hingga semester I-2012 berhasil tumbuh 8,2 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama 2011. Produk perseroan mencakup SKT Galan Kretek, Galan Kretek Slim, Wismilak Special, Wismilak Slim, SKM Wismilak Diplomat, Galand Mild dan Diplomat Mild. Meningkat Manajemen PT wismilak Inti Makmur Tbk menargetkan dapat meningkatkan pangsa pasar rokok di Indonesia setelah melaksanakan penawaran umum saham perdana (IPO). "Market share perusahaan di Jawa Timur dan di Jateng sekitar 45 persen, Sumatera sekitar 10 persen. Setelah IPO ditargetkan dapat meningkatkan pangsa pasar," ujar Presiden Direktur Wismilak Inti Makmur, Ronald Walla. Ia mengatakan, dana yang terkumpul dari pelepasan saham ke publik melalui mekanisme IPO itu rencananya sebesar 50 persen akan digunakan sebagai belanja modal, 30 persen untuk modal kerja, dan 20 persen untuk pelunasan utang perbankan. Namun, pihaknya enggan mengungkapkan lebih jauh berapa besar taget dana IPO yang dibidik. "Kami berharap dengan aksi korporasi ini dapat lebih meningkatkan kinerja perseroan ke depannya," katanya. Ia mengemukakan, pihaknya akan terus melakukan ekspansi seiring dengan pertumbuhan industri rokok di Indonesia cukup mejanjikan. Kemampuan keuangan perseroan saat ini juga cukup solid dan memiliki pertumbuhan yang baik. Pada 2007-2011 penjualan rokok tumbuh 33 persen per tahun. Saat ini kapasitas produksi per tahun Wismilak mendekati tiga miliar batang rokok untuk sigaret kretek tangan (SKT) dan sigaret kretek mesin (SKM). "Perseroan telah menggunakan 85% dari kapasitas produksi yang ada," ujar Ronald. Rencananya, perusahaan produsen rokok itu menawarkan sebanyak 629,96 juta lembar saham perdana atau sebanyak 30 persen dari total sahamnya. Terkait antisipasi kenaikan cukai rokok setiap tahunnya, Ronald mengaku siap dengan hal itu. Setiap tahunnya perseroan selalu mengantisipasi kenaikan cukai. "Kenaikan cukai setiap tahun itu rutin sekitar 7-12 persen, jadi kondisi itu sudah kita antisipasi," katanya. Direktur Investment Banking Mandiri Sekuritas, Iman Rachman selaku penjamin emisi IPO menambahkan, Wismilak menawarkan harga saham perdana sekitar Rp575-800 per saham. "Harga sahamnya di kisaran Rp575-800 per saham. Sementara PER (price earning ratio) perusahaan antara 10-14 kali," ujarnya. Dalam rangka IPO ini, Perseroan akan melakukan "road show" ke beberapa negara seperti Singapura, Hong Kong, dan Kuala Lumpur. Road show ini akan berakhir pada 29 november 2012, sekaligus melakukan penetapan harga saham. Sementara, penjamin pelaksana emisi (underwriter) dari IPO Wismilak Inti Makmur adalah PT Mandiri Sekuritas dan PT OSK Nusadana Securities Indonesia. Masa penawaran awal dari IPO ini pada 19-29 November 2012, perkiraan tanggal efektif pada 7 Desember, masa penawaran pada 10-12 Desember dan perkiraan pencatatan di BEI pada 17 Desember. (*)