Bulog Bojonegoro Jamin Kualitas Beras Pengadaan Standar
Selasa, 6 November 2012 16:49 WIB
Bojonegoro - Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro, Jawa Timur, Damin Hartono menjamin penyediaan beras dan gabah yang diperoleh dalam pengadaan tahun ini memiliki kualitas sesuai standar yang ditentukan pemerintah.
"Kami menjamin beras yang kami terima dalam pengadaan tahun ini kualitasnya tidak ada yang dibawah standar, sebab semuanya sudah melalui pemeriksaan "surveyor: independen Pan Asia," katanya, Selasa.
Ia menyatakan hal itu karena menerima tuduhan beras dan gabah dalam pengadaan tahun ini banyak yang tidak sesuai standar karena perolehannya bisa mencapai 189 ribu ton setara beras, tertinggi di bulog seluruh Indonesia.
Menurut dia mitra kerja yang terlibat di dalam pengadaan ketika mengirimkan beras atau gabah selalu melalui pemeriksaan "surveyor" independen Pan Asia menyangkut kualitas.
Dengan demikian, jelasnya, beras dan abah yang bisa diterima masuk ke bulog, tetap harus sesuai standar yang telah ditentukan di dalam pengadaan.
"Tapi kualitas beras di dalam pengadaan jelas akan kalah kalau dibandingkan dengan kualitas beras premium yang beredar di pasaran," katanya, mengungkapkan.
Meskipun sudah memperoleh beras dengan jumlah tertinggi, menurut dia, pihaknya masih tetap membuka pengadaan beras dan gabah hingga akhir tahun.
Masalahnya, lanjut dia, pengadaan beras dan gabah di Jatim saat ini tercapai 1,033 juta ton setara beras, dari progonosa sebesar 1,1 juta ton setara beras, pada 2012.
Sedangkan perolehan pengadaan beras secara nasional tercapai 3,45 juta ton setara beras dari prognosa 3,6 kita tpm setara beras.
Hanya saja, lanjutnya, mitra kerja yang mengikuti kontrak pengadaan yang pada awalnya sebanyak 170 mitra kerja mulai gabungan kelompok tani (Gapoktan), koperasi juga mitra kerja lainnya, saat ini hanya tinggal sekitar 30 mitra kerja.
"Pemasukkannya juga sudah menurun hanya tinggal sekitar 300 ton setara beras/hari, padahal pada puncaknya bisa mencapai 2.000 ton setara beras/hari," paparnya.
Yang jelas ia menegaskan perolehan dalam pengadaan baik beras maupun gabah di wilayah kerjanya di Bojonegoro, Tuban dan Lamongan itu mampu menstabilkan harga beras di pasaran.
"Harga beras di pasaran dalam tahun ini bisa stabil tidak jauh dari Rp6.600/kilogram yang menjadi standar harga pembelian Pemerintah (HPP)," katanya, menjelaskan. (*)