Surabaya (ANTARA) - Ahli teknik sipil mengingatkan pentingnya perhitungan teknik dan mutu material dalam pembangunan gedung menyusul ambruknya bangunan mushalla di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo yang menelan tiga korban jiwa.
“Kami turut berbelasungkawa, semoga keluarga dan korban bisa diberi kesabaran,” ujar pakar teknik sipil Universitas Muhammadiyah Surabaya Dr. Yudha Lesmana saat dihubungi di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, dari pemberitaan media bangunan yang runtuh diketahui masih dalam tahap pengecoran.
Secara prinsip, proses pengecoran tidak akan menimbulkan masalah jika sesuai perencanaan, namun ada kemungkinan usia pengecoran belum matang.
“Kalau ini gedung baru yang dibangun bertahap, ada kekhawatiran umur pengecoran belum cukup. Ibaratnya, beton masih lemah karena belum matang sudah ditambah beban baru. Minimal 14 hari, idealnya 28 hari untuk mencapai kekuatan yang memadai,” katanya.
Yudha menekankan pentingnya keterlibatan ahli teknik sipil dalam perencanaan dan pembangunan gedung, termasuk untuk pesantren.
Banyak kasus di lapangan, kata dia, bangunan dikerjakan tanpa hitungan teknis yang matang dan hanya mengandalkan pengalaman tukang atau kontraktor.
“Gedung ini perlu dilihat apakah direncanakan oleh tenaga teknik sipil atau tidak. Bahannya sesuai mutu atau tidak. Dalam praktik, ada perhitungan teknik sipil untuk Izin Mendirikan Bangunan (IMB), tapi pelaksanaannya sering tidak sesuai. Bisa saja material yang dibeli tidak sesuai spesifikasi. Ini fenomena jamak di masyarakat,” paparnya.
Ia menambahkan banyak bangunan rendah di Indonesia dibangun tanpa standar rekayasa struktur yang memadai, berbeda dengan bangunan tinggi yang perhitungannya lebih detail dan ketat.
“Kalau sesuai umur, perhitungan benar, dan bahan sesuai, sebenarnya tidak ada masalah gedung itu digunakan meskipun masih ada proses pengecoran. Problemnya, banyak pembangunan tidak sesuai engineering structure,” ujarnya.
Hingga kini, penyebab pasti ambruknya bangunan di Ponpes Al Khoziny masih dalam penyelidikan.
Ahli sipil ingatkan pentingnya perhitungan teknik usai mushala ambruk
Selasa, 30 September 2025 17:00 WIB
BPBD Jatim kerahkan ekskavator untuk bantu proses evakuasi korban bangunan mushala ambruk di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Senin (29/9/2025). ANTARA/Fahmi Alfian
