Gresik - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Gresik menemukan beberapa ikan mati akibat pencemaran minyak yang terjadi di pesisir utara wilayah setempat, atau tepatnya di Perairan Ujungpangkah. Kepala BLH Kabupaten Gresik Tugas Husni Syawanto, Kamis mengatakan, temuan ikan mati itu berasal dari penduduk dan camat yang sebelumnya melaporkan banyaknya ikan mati akibat pencemaran yang diduga berasal dari tumpahan minyak eksplorasi milik PT Hess Indonesia Pangkah Ltd. "Iya, Pak Camat melaporkan dan memberikan contoh air yang tercemar, serta mereka juga membawakan sejumlah ikan yang mati akibat pencemaran tersebut," ujarnya. Tugas mengaku belum bisa memastikan darimana asal pencemaran itu, namun berdasarkan laporan awal dugaan pencemaran minyak di Pesisir Utara Kabupaten Gresik berasal dari eksplorasi milik PT Hess Indonesia Pangkah Ltd. "Kita belum memastikan, namun laporan awal menyebutkan demikian. Dan kini BLH sedang melakukan uji laboratorium terhadap contoh tumpahan minyak yang didapat dari warga dan camat," ucapnya. Dikatakannya, tim BLH yang turun langsung ke Perairan Ujungpangkah tadi siang mengaku kesulitan menjangkau lokasi pencemaran, sebab lokasi tumpahan berada di tengah laut. "Kita tadi kesulitan menjangkau, sebab tidak ada kapal yang mengantar ke tengah laut atau titik pencemaran, sehingga contoh air yang kita bawa adalah dari warga yang sudah ke lokasi," tuturnya. Namun, apabila terbukti hal itu sebagai pencemaran dan membahayakan lingkungan, maka BLH Gresik akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menindak pelaku pencemaran. Sebelumnya, manajemen PT Hess Indonesia Pangkah Ltd membantah jika minyak yang bocor berasal dari pengeboran lepas pantai (off shore) miliknya di Desa Pangkah Wetan Kecamatan Ujung Pangkah. Meski demikian, pihaknya langsung melakukan pengamanan dan penyelamatan kawasan yang tercemar minyak mentah dengan pelokalisiran lokasi seluas 200 meter persegi agar tidak melebar. Manajer PT Hess Indonesia Pangkah Ltd, Dwi Paramita dalam keterangan persnya kepada wartawan sebelumnya mengakui jika adanya tumpahan minyak di dekat "platform B". Namun, hasil investigasi sementara dari pihak Hess, tidak ada penurunan maupun kenaikan tekanan pipa miliknya.(*)
Berita Terkait

Menteri LH minta kawasan industri serius kelola lingkungan hidup
17 Juni 2025 18:24

KLH ingatkan dampak industri tahu gunakan bahan bakar plastik
17 Juni 2025 15:48

Jika cemari udara, KLH akan berikan sanksi puluhan "tenant" kawasan industri
16 Juni 2025 11:38

Meski izin sudah dicabut, Kemenhut tetap dalami isu tambang Raja Ampat
12 Juni 2025 14:00

KI soroti nilai ekologis di Raja Ampat dan dampak besar jika rusak
11 Juni 2025 09:44

Bahlil: Masyarakat bijak dalam melihat kondisi Raja Ampat
10 Juni 2025 14:06

KLH siap beri sanksi kawasan industri yang tidak kelola lingkungan
28 Mei 2025 16:35