Polres Trenggalek Selidiki Aksi Perusakan Rumah Warga
Selasa, 30 Oktober 2012 11:46 WIB
Trenggalek - Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur, menyelidiki aksi perusakan rumah penduduk yang menimpa sembilan keluarga di tiga kecamatan setempat, selama beberapa hari terakhir.
"Untuk sementara sejumlah korban yang rumahnya dirusak masih kami lakukan pemeriksaan untuk mengetahui ciri-ciri pelaku maupun kendaraan yang digunakan," kata Kasubbag Humas Polres Trenggalek, AKP Siti Munawaroh, Selasa.
Belum diketahui pasti siapa dan apa motif perusakan yang dilakukan dengan cara melempar batu ke arah rumah dan fasilitas pribadi milik penduduk tersebut.
Polisi sejauh ini masih melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan seluruh barang bukti yang tertinggal serta keterangan sejumlah saksi mata maupun saksi korban.
Menurut Siti, hasil dari pemeriksaan sementara diketahui peristiwa perusakan rumah di sembilan lokasi tersebut dilakukan secara beruntun mulai dari Kecamatan Watulimo, Kampak dan Gandusari.
"Para korban ini mengaku tidak bisa mengenali secara fisik tentang ciri-ciri pelaku, karena korban mengatahui adanya perusakan setelah mendengar suara kaca pecah. Hanya saja ada yang tahu pelaku naik motor," ungkapnya.
Selain melakukan serangkaian pemeriksaan sejumlah saksi mata dan saksi korban, polisi juga mengintensifkan patroli tengah malan pada lokasi-lokasi yang dinilai rawan kejadian serupa.
AKP Siti Munawaroh menambahkan sampai dengan hari ini polisi telah menerima sembilan laporan warga, masing-masing Saradi (60), warga Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo; Misdiono (44), Musadi (62), Imam Tohari (32) ketiganya warga Dusun Ngimer, Desa Sugihan, Kecamatan Kampak.
"Kemudian Sukidi (64), Solikan (50), Rumban (20) warga Dusun Mbakang, Desa Senden, Kecamatan Kampak dan yang dua orang adalah Nanang Eko Saputro (30) dan Suparni (30) warga Desa Ngayung Kecamatan Gandusari," rincinya.
Ia menjelaskan kejadian perusakan rumah diketahui terjadi secara beruntun mulai Minggu (28/10) dini hari, antara pukul 01.00 WIB sampai dengan 02.30 WIB dengan cara melemparkan batu ke arah jendela kaca.
Akibatnya peristiwa tersebut kaca jendela rumah para korban pecah, selain itu salah kaca depan mobil "Carry" milik Nanang Eko Saputro pecah. (*)