Surabaya - Puluhan pemuda dari tiga elemen di Lokalisasi Tambak Asri, Surabaya, yang juga dikenal sebagai Lokalisasi Kremil memperingati Sumpah Pemuda di kompleks setempat, Minggu. Mereka berasal dari Komunitas Peduli Kremil (KPK), Nagabonar (Taruna Ganyang dan Bongkar Narkoba), dan Bonek Sakram (Komunitas Pendukung Kesebelasan Tim Sepakbola Persebaya). Dalam aksinya, mereka berjalan kaki mundur dengan start di bawah Jembatan Tol Dupak menuju Sekretariat Nagabonar di Jalan Tambak Asri 197. Tak hanya itu, mereka juga menutup mulut mereka dengan lakban hitam. Sesampai di Sekretariat Nagabonar yang baru, mereka melepas lakban hitam yang menutup mulut mereka, kemudian mereka berbaris rapi sambil membawa berbagai poster. Poster-poster itu berisikan seruan, antara lain "Katakan Tidak pada Narkoba", "Berikan Aku Satu Pemuda, Niscaya Akan Kuguncangkan Dunia" (Bung Karno), dan sebagainya. Mereka juga sempat duduk lesehan tanpa menghiraukan panas terik matahari, lalu Ketua Bonek Sakram, Sugianto, memimpin pembacaan Teks Sumpah Pemuda. "Target dari momentum Peringatan Sumpah Pemuda ini ingin mengajak para pemuda yang menghuni kompleks Lokalisasi Kremil untuk berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya di wilayahnya sendiri. Misalnya, kampanye mencegah tindakan trafficking," kata Ketua KPK, Daniel Lukas Rorong. Oleh karena itu, tidak dapat dipungkiri, beberapa kali kasus trafficking terjadi di wilayah Kremil dan hal itu lolos dari pengamatan mereka. "Ke depan, kami akan lebih aktif dan 'pasang mata' untuk mencegah tindakan trafficking itu. Aksi tutup mulut dengan lakban hitam dan melepasnya itu merupakan simbol sudah waktunya Pemuda Kremil menjadi pemberani dan tidak penakut untuk menyuarakan kebenaran," katanya. Sementara itu, Sekretaris Jenderal "Laskar Nagabonar" Yohanes Natal Isa, menekankan pentingnya memberantas peredaran narkoba di wilayah Kremil. "Karena narkoba itu merusak masa depan generasi bangsa ini. Untuk itu, kami siap untuk 'mengganyang' bandar-bandar yang ingin 'bermain-main' di lingkungan yang kami tinggali," katanya. Yohanes juga memprotes keras pemberian grasi terhadap terpidana narkoba, karena hal tersebut sebagai langkah yang tidak bijak dalam upaya pemberantasan narkotika dan obat-obatan terlarang. "Kami menuntut hukuman yang seberat-beratnya untuk para bandar dan pengedar narkoba. Karena, apa yang mereka lakukan itu jelas-jelas merusak generasi muda di masa mendatang!," katanya. Laskar itu juga menuntut hukuman yang seberat-beratnya bagi pemakai narkoba yang membahayakan jiwa orang lain. Dalam hal ini, ada kaitannya dengan insiden pengendara mobil di Jakarta yang menabrak dan bahkan ada yang sampai "kehilangan nyawa" di jalan. Bonek Sakram pun tidak mau ketinggalan. Komunitas Pendukung Kesebelasan Tim Sepakbola Persebaya yang ada di Kremil ini juga ingin menghapus stigma buruk soal Bonek. "Kami akan buktikan bahwa Bonek itu bisa berperan positif dalam hidup bermasyarakat. Kegiatan positif terakhir yang kami lakukan, pada waktu bulan Ramadhan lalu, kami membagi-bagikan ratusan takjil gratis untuk warga Kremil," kata Ketua Bonek Sakram, Sugianto. (*)
Berita Terkait
Ketika Pahlawan tanpa nama membangun Indonesia
8 Desember 2025 14:00
Pemuda Pancasila ingatkan Kota Surabaya rumah semua suku
25 November 2025 21:01
Pemkot Madiun ajak pemuda berkontribusi positif dan jauhi anarkis
24 November 2025 17:59
Pemkab Situbondo latih pemuda melinting rokok perkuat industri lokal
22 November 2025 17:15
Kader karang taruna sampaikan Dasa Cita ke Wali Kota Surabaya
17 November 2025 16:40
Pemuda Surabaya raih penghargaan "Creative Young Entrepreneur 2025" di Tunisia
16 November 2025 08:21
Sebanyak 73 peserta se-Indonesia ikuti Lomba Poster Nasional 2025
10 November 2025 17:18
