Lamongan (ANTARA) - DPRD Kabupaten Lamongan meminta percepatan pemasangan lampu lalu lintas (traffic light) di Jalan Lingkar Utara (JLU) guna meningkatkan keselamatan pengendara, terkait aksi blokir jalan warga Desa Balun akibat seringnya kecelakaan.
Ketua Komisi C DPRD Lamongan Mahfud Shodiq usai hearing di Lamongan, Jawa Timur, Sabtu, mengatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan sejumlah rekomendasi kepada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN), di antaranya penambahan lampu lalu lintas, perbaikan desain putaran jalan, pemasangan kamera pengawas (CCTV), serta penambahan lampu penerangan jalan umum (PJU).
“Dari lima titik, baru terpasang tiga lampu lalu lintas. Padahal dua titik rawan ada di Kalikandang. Kami juga menilai putaran jalannya kurang tepat, sehingga perlu desain ulang,” katanya.
Ia menjelaskan, rekomendasi itu diharapkan segera ditindaklanjuti BBPJN agar keselamatan pengguna jalan lebih terjamin.
Menurut dia, penambahan fasilitas itu demi keselamatan pengendara, sehingga dapat mengurangi potensi kecelakaan di jalur baru yang berfungsi untuk mengurai kemacetan di jalur tengah kota.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Lamongan Dianto Hari Wibowo menambahkan pemasangan lampu lalu lintas ditargetkan mulai dikerjakan Selasa (23/9), diawali doa bersama di simpang Kalikandang.
“Selama pengerjaan, JLU masih ditutup, karena butuh sekitar dua minggu penyelesaian. Jika dibuka justru bisa membahayakan petugas,” katanya.
Ia menegaskan keputusan itu merupakan hasil rapat koordinasi antara DPRD, Dishub, BBPJN, dan Kepolisian Resor (Polres) Lamongan, sekaligus menindaklanjuti hasil audit keselamatan jalan BBPJN yang menemukan 19 poin perbaikan, termasuk pemasangan rambu dan penataan simpang jalan.
