As-Syuhada Pamekasan Terima 26 Ekor Hewan Kurban
Jumat, 26 Oktober 2012 9:02 WIB
Pamekasan - Takmir masjid Agung As-Syuhada, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menerima sebanyak 26 ekor hewan kuran pada Hari Raya Idul Adha 1433 Hijriah kali ini.
Menurut Ketua Takmir Masjid itu, Abdul Mukti, Jumat, ke-26 hewan kurban yang diterima itu, terdiri dari 20 ekor kambing dan tiga ekor sapi.
"Daging hewan ini nantinya akan kami bagikan kepada 1.600 warga miskin di Pamekasan ini," katanya menjelaskan.
Menurut Abdul Mukti, hewan kurban itu diperoleh dari para dermawan, orang-orang yang mampu, dan pemkab Pamekasan.
Hanya saja, kata dia, pembagian daging hewan kurban itu, masih akan digelar pada Sabtu (27/10) sesuai dengan hasil kesepakatan bersama antara pengurus takmir masjid dan atas saran pemkab Pamekasan.
"Hari ini kami hanya membagi-bagikan kupon kepada masyarakat yang berhak menerima daging hewan kurban ini," katanya menjelaskan.
Mukti menjelaskan, yang menjadi pertimbangan mendasar pihak panitia membagi-bagikan daging kurban pada Sabtu, karena waktu yang tersedia untuk memotong hewan dan membagi-bagikan sangat mepet, yakni bersamaan dengan waktu shalat Jumat.
Padahal proses menyembelih, hingga membagi-bagikan daging hewan kurban kepada warga yang berhak menerimanya itu membutuhkan waktu sangat lama.
Bertindak selaku khotib dalam shalat Idul Adha di Pamekasan, Jumat itu, anggota DPR RI asal Sumenep, Madura, Dr Achsanul Qosasih.
Dalam hutbahnya, Achsanul mengajak, agar umat Islam hendaknya bisa meneladani, pengorbanan yang telah dilakukan Nabi Ibrahim As kepada anaknya Nabi Ismail, demi untuk mematuhi perintah Allah SWT.
Kecintaan Nabi Ibrahim kepada Allah telah menyebabkan ia dengan rela hati melakukan segala hal, termasuk mengorbankan anak kesayangannya sendiri yang semata wayang, yakni Ismail.
Achsanul Qosasi mengemukakan, gambaran peristiwa pengorban Nabi Ibrahim ini, sebenarnya salah satu bentuk ujian dan juga bentuk peringatan filosofis agar manusia tidak terlalu, cinta terhadap harga benda.
"Semua jenis harga benda itu, termasuk anak-anak kita sendiri adalah titipan dan amanat dari Allah SWT," kata Achsanul Qosasi menjelaskan. (*)