Surabaya - Sebanyak empat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) siap ditempatkan di Surabaya guna merealisasi program konversi pemakaian bahan bakar minyak ke gas dari pemerintah. Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, I Wayan Dharmayudha, di Surabaya, Rabu, menjelaskan, sesuai rencana dua di antara empat SPBG tersebut berlokasi di Surabaya. "Sementara, sisanya akan ditempatkan di Sidoarjo dan satu SPBG di Gresik," katanya saat ditemui dalam Edukasi dan Sosialisasi Pemanfaatan Bahan Bakar Gas untuk Sektor Transportasi. Menurut dia, upaya tersebut sebagai rangkaian dari kebijakan pemerintah untuk konversi BBM ke gas. Salah satunya menetapkan dasar hukum berupa Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri. "Bahkan, kini pemerintah melalui Dirjen Migas juga sudah menentukan pemetaan terkait pembangunan SPBG untuk angkutan umum perkotaan 2010-2014," ujarnya. Apalagi, jelas dia, program konversi BBM menjadi gas tidak hanya berkaitan dengan anggaran subsidi BBM di APBN yang semakin besar. Tetapi, memang untuk kepentingan konsumen di Tanah Air. "Sementara kini harga 'CNG' Rp3.100 LSP (Liter setara Premium). Dengan selisih harga Rp1.400 dengan premium maka berdampak besar bagi pengeluaran konsumen untuk konsumsi bahan bakar," katanya. Namun, tambah dia, jika komoditas tersebut dipakai oleh seluruh angkutan umum justru pemanfaatannya sangat berarti mengingat sifatnya yang lebih ramah lingkungan. Terkait realisasi empat SPBG, kini masih dalam tahap pembangunan dan konstruksi. "Kalau selama ini di wilayah Surabaya hanya ada empat SPBG dan seluruhnya dikelola pihak swasta misal PT CNE memiliki dua lokasi yaitu di Jalan Karang Menjangan dan Jalan Margomulyo. Ada pula PT Zebra Nusantara Tbk yang memiliki SPBG di Jalan Berbek Industri dan Jalan Tanjungsari Surabaya," katanya. Di samping itu, lanjut dia, pasokan gas bumi untuk sektor transportasi di wilayah Surabaya, Gresik dan Sidoarjo selama tahun 2012 mengandalkan kepada dua blok migas yang ada di Madura. Blok migas tersebut yakni PHE WMO sebanyak 5,2 MMSCFD dan Santos (Madura Offshore) sebanyak 5 MMSCFD. "Untuk merealisasi konversi BBM ke gas, pemerintah juga akan membagikan 1.000 unit converter kit yang terdiri dari 500 Converter Kit LGV dan 500 converter kit CNG. Dari angka itu, Surabaya segera mendapat 100 unit converter kit CNG yang dibagikan kepada kendaraan dinas dan taksi," katanya. Ia optimistis, tindakan tersebut bisa menggeser bauran "mix" dari yang sebelumnya 51,7 persen berupa minyak bumi menjadi hanya sekitar 20 persen untuk konsumsi minyak bumi pada tahun 2025. "Per 1 Januari 2011, cadangan gas bumi Indonesia mencapai 152,89 TSCF. Dari jumlah tersebut yang sudah terbukti sejumlah 104.71 TSCF dan 48,18 TSCF merupakan potensinya," katanya. (*)
Berita Terkait
Daop 7 Madiun operasikan 108 perjalanan KA hadapi libur Nataru
20 Desember 2025 19:39
Sebanyak 21.325 orang gunakan Stasiun Malang tiga hari pertama angkutan Nataru
20 Desember 2025 19:28
Jumlah penumpang di stasiun Daop Jember meningkat jelang libur Nataru
20 Desember 2025 17:30
Daop 7 Madiun siagakan 10 lokomotif dan 96 kereta guna hadapi libur Nataru
18 Desember 2025 18:52
Persiapan angkutan kereta api jelang Natal di Stasiun Malang
18 Desember 2025 13:03
Daop 7 tambah satu rangkaian KA Brantas selama Natal-tahun baru
14 Desember 2025 17:00
KAI catat 17.454 tiket program diskon 30 persen di Stasiun Malang terjual
8 Desember 2025 17:46
Daop Madiun temukan 623 barang hilang pada Januari-November 2025
6 Desember 2025 22:15
