Pasuruan, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan akan segera merevitalisasi Pasar Wisata Cheng Hoo di Kecamatan Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur, pada 2026 mendatang demi meningkatkan perekonomian daerah.
"Revitalisasi tahun depan sudah berjalan, ini proses detail gambar kerja atau detail engineering design (DED) sedang dikerjakan,” kata Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo di Pasuruan, Senin.
Menurutnya, pasar ini masuk dalam proyeksi utama untuk dilakukan revitalisasi berskala besar sehingga ia menilai pengelolaannya harus tertib mulai tahun ini.
Dalam kunjungannya ke pasar tersebut, Rusdi menekankan bahwa revitalisasi tak hanya dilaksanakan dari sisi infrastruktur teknis saja, melainkan juga harus dari sisi kebersihan pasar.
Ia menuturkan kondisi pasar wisata itu memerlukan sejumlah pembenahan secara besar-besaran terutama di sektor kebersihan pasar.
Rusdi menjelaskan banyaknya sampah yang berserakan di sekitar pasar hingga ke area kios-kios pedagang dinilainya dapat mengurangi minat pengunjung dalam melakukan transaksi.
Ia menyebutkan sebagian infrastruktur seperti kamar mandi dirasa cukup bersih, namun masalah utama sampah harus menjadi perhatian bersama.
Rusdi pun meminta seluruh elemen yang hadir di pasar tersebut untuk tertib dalam menjaga kebersihan. Ia menegaskan para penyewa kios-kios harus bisa menjaga kebersihan sekitar kiosnya demi dapat menarik pembeli.
"Tinggal selanjutnya kita tunggu inovasi dari pengelola pasar, yang nantinya akan berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pasuruan. Semua harus taat aturan, kalau tidak taat aturan, akan kami evaluasi," kata Rusdi.
Rusdi menambahkan, komitmen bersama seluruh pihak dapat menjadi pondasi kuat untuk menguatkan popularitas Pasar Wisata Cheng Hoo yang dinilainya sudah cukup populer dan menjadi salah satu destinasi wisata favorit di kalangan masyarakat luar Pasuruan.
Ke depan, ia memastikan pihaknya akan terus mengevaluasi kinerja seluruh pihak terkait kebersihan, penataan lahan parkir, ketertiban pedagang serta evaluasi kios-kios yang dinilai kurang representatif.
