Madiun (ANTARA) - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas I Madiun Andi Wijaya Rivai mengajak warga binaan pemasyarakatan (WBP) untuk mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah dengan memanfaatkan lahan sekitar untuk budidaya ikan lele.
"Panen lele ini adalah hasil nyata dari kerja keras dan kesungguhan warga binaan. Selain mendukung program ketahanan dan swasembada pangan nasional, kegiatan ini juga membekali warga binaan dengan keterampilan yang dapat dijadikan bekal setelah bebas nanti," ujar Andi Wijaya Rivai di Madiun, Senin.
Menurut dia dukungan ketahanan dan swasembada pangan tersebut untuk melaksanakan arahan Presiden dan merealisasikan salah satu program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI.
Tugas lapas, lanjut Andi Wijaya, tidak hanya pengamanan dan perawatan tahanan maupun narapidana namun juga ikut mendukung ketahanan pangan yang dilakukan pemerintah.
Kegiatan panen lele kali ini merupakan bagian dari pembinaan kemandirian, di mana warga binaan tidak hanya diberikan pembekalan rohani, tetapi juga keterampilan praktis yang bermanfaat.
"Melalui budidaya ikan lele, warga binaan dibimbing untuk menguasai proses perawatan, pemberian pakan, hingga teknik panen yang baik," katanya.
Adapun budidaya ikan lele dilakukan di area branggang lapas setempat. Tak hanya ikan lele, lahan lapas di area tersebut juga digunakan untuk budidaya ayam kalkun dan sejumlah komoditas sayur serta buah, di antaranya timun, terong, kelapa, kacang panjang, dan lainnya.
Bahkan Lapas Kelas I Madiun juga melakukan kerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Madiun untuk pelaksanaan program ketahanan pangan di lingkungan lapas.
Kerja sama tersebut mencakup berbagai bidang pengembangan ketahanan pangan mulai dari pendampingan teknis, penyediaan bibit unggul, hingga pemasaran hasil panen. Dengan demikian, selain digunakan di lingkungan lapas, hasil panen tersebut diharapkan memberikan manfaat lebih bagi masyarakat.
Andi Wijaya menambahkan, dengan adanya program perikanan tersebut, Lapas I Madiun tidak hanya mampu berkontribusi terhadap ketersediaan pangan, tetapi juga membentuk mental kemandirian dan produktivitas warga binaan.
Kegiatan panen tersebut menegaskan bahwa pembinaan berbasis keterampilan dapat berjalan sejalan dengan program pemerintah dalam mencetak sumber daya manusia unggul dan berdaya saing.
