Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berupaya mendekatkan akses bahan pokok terjangkau sekaligus menekan inflasi daerah dengan menggelar pasar murah di Halaman Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bangsa Tulungagung, Jawa Timur, pekan ini.
“Ketika jangkauan masyarakat tidak terpenuhi dari harga beras di pasar, maka akan berpengaruh pada data Badan Pusat Statistik (BPS) per 1 September,” ujar Khofifah dalam keterangan diterima di Surabaya, Jumat.
Khofifah menekankan pentingnya peran pemerintah daerah mulai dari bupati, wakil bupati, camat hingga kepala desa melakukan pengecekan ketersediaan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di pasar serta menjaga komunikasi dengan Perum Bulog.
Ia menjelaskan harga eceran tertinggi (HET) beras medium naik dari Rp12.500 menjadi Rp13.500 per kilogram, sedangkan harga beras SPHP masih ditetapkan Rp12.500 per kilogram, sehingga ketersediaannya harus benar-benar dijamin agar dapat dijangkau masyarakat.
Khofifah menegaskan operasi pasar murah bukan hanya strategi untuk stabilisasi harga, tetapi juga wujud keberpihakan pemerintah dalam membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok menjelang survei BPS tentang pola belanja rumah tangga pada 1 September mendatang.
Adapun sejumlah komoditas yang dijual pada pasar murah tersebut lebih rendah dari harga pasar Tulungagung, antara lain beras premium Rp14.000/kg, beras medium Rp11.000/kg, gula pasir Rp14.000/kg, Minyakita Rp13.000/liter, telur ayam ras Rp22.000/kg, bawang merah Rp28.000/kg, bawang putih Rp24.000/kg, serta tepung terigu Rp10.000/kg.
Khofifah dekatkan akses bahan pokok lewat pasar murah di Tulungagung
Jumat, 29 Agustus 2025 15:36 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat pasar murah di Halaman Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bangsa Tulungagung. (ANTARA/HO-Biro Adpim Pemprov Jatim)
Ketika jangkauan masyarakat tidak terpenuhi dari harga beras di pasar
