PRSI Jatim Legowo Terima Sanksi Degradasi Puslatda
Selasa, 2 Oktober 2012 20:39 WIB
Surabaya - Pengurus Provinsi Persatuan Renang Seluruh Indonesia Jawa Timur menyatakan legowo menerima sanksi degradasi dari program pemusatan latihan daerah, akibat kegagalan meraih medali emas pada PON XVIII/2012.
"Kalau regulasi Puslatda mengharuskan renang harus terdegradasi karena gagal meraih medali emas, kami tidak bisa mengelak dan harus menerima konsekuensi itu," kata Manajer Tim Renang Jatim Reswanda Tarsoni Ade usai menyerahkan laporan evaluasi hasil PON kepada KONI Jatim di Surabaya, Selasa.
Pada PON 2012 di Riau, cabang renang gagal menyumbangkan satu pun medali emas dari target tujuh keping yang dibebankan KONI Jatim, setelah hanya meraih delapan medali perak dan tujuh perunggu.
Hasil itu berbalik 180 derajat dibanding PON XVII tahun 2008 di Kalimantan Timur, ketika renang menjadi pengumpul medali terbanyak dengan menyabet 16 medali emas dari 40 nomor pertandingan.
Berdasarkan regulasi KONI Jatim, cabang olahraga yang sebelumnya masuk Puslatda tetapi kemudian gagal meraih medali emas PON atau kejurnas, harus terdegradasi dari program tersebut.
Menurut Reswanda, seluruh atlet sudah berjuang maksimal memberikan kemampuan terbaik untuk meraih medali emas, namun keberuntungan belum berpihak kepada Jatim.
"Misalnya Enny Susilowati yang diharapkan bisa meraih emas di nomor gaya bebas jarak pendek (50 dan 100 meter), justru kalah di laga final. Padahal, di babak semifinal dia tampil cepat dan memecahkan rekor PON," katanya.
Reswanda mengaku bingung dengan hasil tersebut, karena secara teknis dan nonteknis tidak ada masalah dalam tim renang Jatim.
"Saya berani jamin tidak ada faktor nonteknis dalam tim. Saya berani jamin hubungan antara atlet, pelatih dan manajer cukup solid," tambahnya.
Ia menambahkan, kekuatan tim renang Jatim pada PON kali ini sangat timpang, karena lebih bertumpu pada sektor putri, sementara sektor putra kurang kompetitif.
Kondisi itu berbeda dengan tim renang Jawa Barat yang memiliki kekuatan cukup merata di putra dan putri, sehingga mereka mampu menyabet 22 medali emas dari 32 nomor pertandingan.
"Dari segi jam latihan, perenang Jatim dengan Jabar hampir sama. Faktor jam tanding yang membedakan, karena sebagian besar atlet Jatim yang kategori junior belum terbiasa dengan pola pertandingan di PON," ujar Reswanda.
Terlepas dari berbagai faktor kegagalan tersebut, Reswanda secara terbuka kembali menyatakan minta maaf kepada masyarakat atas buruknya prestasi tim renang Jatim di PON 2012.
Ketua Harian KONI Jatim Dhimam Abror menegaskan bahwa renang memang harus terdegradasi dari Puslatda dan masuk program pembinaan khusus untuk menyelamatkan potensi atletnya. (*)